Ketenangan (?)

5K 363 258
                                    

HAAAAALLLLLLOOOOOOOOOOO, Readers!

Jumpa lagi dengan Author yang kalian tunggu ini~

OwO? Dah berapa bulan Author kagak ke lapak ini?

Eheq, kalau dah muncul gini biasanya..................... CHAPTER BARU HADIR!

MANA SUARA KALIAN?!??!??!

Ya udah daripada Readers sensi ngelihat Author, monggo dibaca

Boboiboy milik Monsta

"Dubidubidubidubae~": berbicara

'Ikan itu nafas atau nggak sih?': membatin/berfikir

Enjoy~

#

Disebuah lokasi yang nggak jelas tempatnya.

"OwO? Ini dimana dah? Papa? Bun-bun? Uncle? Aunty? Abang?? Kalian dimana???!!"

Si makhluk malah mewek.

#

Pagi yang cerah dan damai itu dihancurkan oleh teriakan membahana Blaze yang membanting FF ke lantai. Mengapa? Dikarenakan reflek yang luar biasa cepat melihat seseorang memeluknya dalam tidur. Kebiasaan nih bocah kan tidur sendiri tetiba ada orang disampingnya kan kaget. Si korban yang dibanting masih tertidur pulas, layaknya tak merasakan apa pun. Sepertinya Frostfire tahan banting... atau Blaze tambah bar – bar dimasa depan hingga anaknya sendiri dah kebal digituin? Nggak ada yang tahu.

"Oy..." Blaze menoel- noel si bocah yang katanya anaknya itu. Barang kali meninggoy eh tapi nggak deng. Si anak masih terlelap dialam mimpinya. Blaze memutuskan untuk membiarkan dia tidur. Toh dia sudah terbebas dari pelukan maut. Dari kamar samping terlihat Ace yang membuka pintu kamar Ice.

"Pagi, Aunty Blaze" Ace berucap sambil menguap.

"Pagi...... wait avvvvvvvvvvvvvvvvvvvvaaaaaaaaaaa??" baru juga matahari memanasi bumi lah nih makhluk dah memanasi Blaze dengan suguhan sambutan yang menggelitik telinga pula.

"Aunty, masih pagilah jangan teriak..." Ace dengan malas mengingatkan sambil mengucek matanya, menyeret plusie Paus super jumbo milik Ice dan beranjak kebawah.

"Nggak usah dipanggil itu juga!"

"Tapi aku memanggil Aunty, Aunty dimasa depan" Ace memandang datar.

'Bjir, perilakunya sebelas duabelas kek si kebo aja' Blaze mendengus sebal dan mengikuti Ace. Sampai di dapur, dia melihat Gempa yang sedang memasak dan Solar yang lagi santuy minum kopi.

Betapa terkejutnya Blaze. Nggak biasanya si bohlam udah stand by di pagi nan cerah ini.

"Sebuah keajaiban dunia kedua..."

"Berisik kak nggak usah lebay dan alay masih pagi"

"Kok lama – lama kamu kayak Kak Taufan aja, Blaze" Gempa menyeletuk.

"Ya gimana nggak terpengaruh, Trio Troublemaker kan ketuanya Bang Upan" Solar membalas.

Blaze memayunkan bibirnya, menyenggol pinggang Solar menggunakan sikunya hingga si pemilik pinggang merasa sakit.

"Pagi, Bunda" Ace tersenyum kecil dengan aura matahari pagi dibelakangnya.

'Eh buset nih anak kenapa dah?' Solar natap Ace penasaran.

Ace menyelipkan tangannya untuk memeluk Solar, membiarkan kepalanya tenggelam didada bidang sang Bunda.

"Anda kenapa???"

FusionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang