11. Pelindung yang dirindukan

495 52 3
                                    

Ketemu lagi sama kalian!!

Siap ninggalin jejak dengan cara komen?

Oke jangan bertele-tele, langsung aja ya!

Happy Reading-💗!!

•°•°•°•

Jangan pernah takut kehilangan, karena setiap pertemuan pasti ada perpisahan.~ Ara Arghatta.

•°•°•°•

Lima hari berlalu, datang ke sekolah bersama Dito dan Revan, diiringi dengan musik yang ada didalam mobil Dito.

"Ara masuk dulu ya bang?" Pamit Ara, membuka pintu mobil bagian belakang, dan menginjakkan kaki di jalanan sekolah.

"Take care, baby" ujar Dito, menghampiri Ara yang sibuk dengan isi tas nya.

"Bang Dita!! Lo ngapa ninggalin gua!" Revan dengan semangat empat lima, menoyor kepala Dito, hingga Dito menoleh ke arah samping.

Ara meringis menyaksikan keduanya, Ara juga sangat senang, selama ada Dito di rumah, orang tua nya lebih memilih untuk diam, dan anteng.

Jadi rencana Ara untuk tinggal di apartemen neneknya diundur lagi, 'makasih bang, selalu jadi pahlawan Ara'

"Sakit woy anj!" Teriak Dito, membalas Revan dengan menginjak sepatunya yang masih bersih tanpa noda. "Kenalan! Sepatu kita gak pernah ketemu kan? Ya udah kenalan, biar kenal," Lanjut Dito, cengar-cengir, melipat tangannya didepan dada bidangnya.

Suara deru motor menghentikan tawa berat Dito, menoleh ke arah gerbang sekolah, menampakkan sosok laki-laki berwajah rupawan, dengan kaca mata hitam, menempel di depan matanya, tak lupa memakai seragam SMA.

Arshel rupanya.

Arshel melepas helm dan menarik kunci motor, meletakkan ke dalam saku baju putihnya. Yang dibalut dengan jaket hitam tebal.

"Eh Ara, gak mau ke kelas?" Sapa Arshel, mendekati Ara yang masih mengotak-atik tas nya.

"Heh! Sape lu?" Ujar Dito, baru saja melihat Arshel.

"Pacarnya Ar-" Ara memotong perkataan Arshel, mencubit lengan Arshel, hingga Arshel mengaduh kesakitan.

"Ck. Mana ada!" Ara menghembuskan nafas panjangnya, mengelus dadanya, dan kembali menatap Arshel dengan tatapan heran.

"Nama gue Arshel, temen se kelasnya Ara" ujar Arshel, Mengulurkan tangan ke hadapan Dito. Dan tersenyum lebar.

"Gue Dito, abangnya Ara" menangkap uluran tangan yang diberikan Arshel.

"Dita!" Ejek Revan, kembali memancing emosi Dito. Pasalnya ketika marah, wajah Dito akan memerah.

'Astaghfirullah, setan!'.

Gadis dengan surai sebahu, berjalan dengan manis menuju gerbang sekolah. Tentu saja, dia tak luput dari pandangan Dito.

Jika kalian pikir itu Ara, kalian salah, dia adalah Airin.

Airin berhenti tepat di depan Revan. Gadis cantik itu, ahh Ara sudah menduganya, pasti lagi cari muka.

Airin menimang-nimang apa yang akan dikatakannya, lalu bibirnya mulai bergerak, "K-Kak-Kak Dito?" Beo Airin, mengacungkan jari telunjuknya.

Tentang AraWhere stories live. Discover now