34. Terulang (Lagi)

315 34 4
                                    

HELLO ALL!

ARA COMEBACK!

JANGAN LUPA VOTE, KOMEN, SHARE AND FOLLOW AKUN AKU YA?❤️❤️

MASIH BETAH BACA CERITA INI?

LANJUT YUK!

Happy Reading-💗!!

•°•°•°•

Senyaman itu kau tertawa bersamanya, tanpa melihat aku yang sengsara.

•°•°•°•

"Kamu tinggal dirumah dulu ya? Mama khawatir kalau kamu tinggal di apartemen, sendirian lagi." Ujar Karin, kata dokter, Revan hari ini boleh pulang.

"Ada Ara!" Ujar Revan.

Ara melotot, "Gak. Kamu harus pulang ke rumah, okey?"

Revan mendengus kesal, benar juga. Tidak mungkin Ara akan tinggal berhari-hari di apartemennya, terlebih Ara perempuan.

Toh, pasti keluarga Ara juga tidak setuju.

Mau bagaimana lagi? Revan harus pulang ke rumah.

"Nanti Ara main ke rumah deh," uhra Ar, sambil mendorong kursi roda tempat Revan duduk.

"Setiap hari, harus pokoknya," Revan mendongak, melihat Ara dari bawah.

Ara menunduk, memperhatikan Revan, ada raut melas di wajahnya, Ara jadi tidak tega, "iya."

Revan tersenyum puas dalam hati, ia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini, harus dimanfaatkan sebaik mungkin agar terus dirawat Ara.

Sebagian modus.

•°•°•°•

Tok tok tok

"Biar Awa yang buka," ujar Zahwa sembari berjalan mendekati pintu utama.

Ceklek.

Pintu terbuka lebar menampilkan sosok lelaki gagah, tak lain adalah Arshel.

Zahwa mempersilahkan Arshel masuk, lalu menutup kembali pintu utama.

Ara memandang Arshel sejenak, "Ngapain kesini? Udah sorw, besok masih ada hari kan?" Tanya Ara sinis.

"Ikut aku sebentar, jalan-jalan mau ya?"

Raut wajah lelaki ini sulit diartikan, tatapannya seperti menahan emosi, tapi nada bicaranya lirih. Sebenarnya kenapa dengan Arshel? Awalnya Ara mau menolak, tapi melihat raut wajah kekasihnya Ara jadi mengangguk.

"Pah, Ara keluar dulu," pamitnya, sembari menggunakan hoodie putihnya.

Mahesa hanya mengangguk.

Mobil Arshel keluar dari pekarangan rumah Ara, malam ini angin terasa sangat dingin, jalanan Bandung yang biasanya ramai menjadi sepi.

Tentang AraWhere stories live. Discover now