PAGE 1 : Kejebak Hujan

116 28 7
                                    

Deras nya hujan di malam hari kamis ini membuat motor ninja berwarna hitam harus terhenti di salah satu halte bus untuk berteduh.

Lelaki berambut pirang dengan wajah maskulin nya itu membuka ransel biru laut yang ia bawa , lalu mencari-cari sesuatu di dalam nya.

"Shit! Gue gak bawa jas hujan nya"

Umpat lelaki itu yang kemudian kembali menutup ransel nya. Ia duduk di bangku halte dengan kondisi lampu kecil yang sudah meremang.

Malam itu sangat lah dingin. Hujan pun tak ingin berhenti dan malah semakin deras. Ponsel nya juga sudah berbunyi sedari tadi dan menampilkan pop-up notif pada layar utama.

Toothless putih🔨
| Kak , lo masih di kampus apa gimana?
| Tadi kata nya mau pulang cepet

Kira-kira begitulah isi pesan nya.

Gibran Arsenio , lelaki pemilik motor ninja berwarna hitam itu masih menunggu hujan reda. Namun ia sama sekali tak membalas pesan dari sang adik.

Entah apa alasan nya tapi Arsenio sangat malas untuk menggerakkan jari-jemari nya di atas keyboard dan lebih memilih untuk menaruh kembali ponsel nya pada saku jaket.

Hingga tiba-tiba , sebuah motor scoopy menepi di halte bus yang tengah Arsenio tempati. Arsenio hanya melirik orang yang baru saja turun dari motor nya itu lalu kembali melihat ke jalanan yang di penuhi dengan genangan air.

"Lagi neduh?" Tanya orang itu sambil melepas helm nya.

Arsenio jengkel mendengar pertanyaan itu. Ia sangat tidak suka jika ada orang yang bertanya tentang keberadaan nya sedang apa , dan di tanya ulang.

"Iya"

Jawab Arsenio singkat , padat , dan jelas tanpa menoleh ke sebelah kanan.

"Tadi dari kejauhan gue liat ada orang neduh di sini. Makanya gue samperin aja" kata orang itu.

'Gue gak nanya dah perasaan?'

Karena tidak ada jawaban sama sekali dari Arsenio , orang itu pun kembali bersuara lagi. Tapi kali ini ia memperkenalkan diri nya.

"Gue Hugo Bastara. Terserah lo mau panggil gue apa aja" ucap laki laki yang bernama Hugo Bastara itu.

"Gibran Arsenio" balas Arsenio.

"Lo habis dari mana mau kemana?" Tanya nya.

Seperti nya Arsenio memang harus menanggapi Jisung yang tipe nya sangat banyak bicara.

"Kampus mau ke rumah"

"Gimana kalo lo pulang nya besok aja? Rumah lo sama kampus jauh kan?" Tebak Hugo.

"Yah.. lumayan lah"

"Di sana ada motel" tunjuk Hugo pada salah satu bangunan yang berdiri kokoh di ujung jalan. "Kalo lo mau lo bisa gue pesenin satu kamar buat nginep sehari. Atau gak sewa kamar" lanjut nya.

"Lo sendiri?"

"Gue emang tinggal di motel itu. Baru nginjak 3 bulan sih soal nya kampus gue sama rumah jauh juga kayak lo"

"Bukan nya motel gak bisa di sewa? Motel kan cuma tempat transit orang yang lagi dalam perjalanan jauh?" Pikir Arsenio.

"Iya.. tapi beda sama motel itu. Kalo di sana kita bisa nyogok yang nge-layanin kita" jawab Hugo.

Arsenio mengangguk-anggukan kepala nya. Agak gak yakin juga sih. Tapi , Setelah di pikir-pikir ada baik nya juga ia menginap di motel untuk semalam. Dari pada di paksakan untuk tetap pulang ke rumah dan malah jadi bahaya. Hujan juga masih turun dan belum berhenti.

"Yaudah gue ikut lo buat nginep semalam di situ" jawab Arsenio setuju.

"Lo gak apa apa kan kalo ke sana harus hujan-hujanan? Gue cuma ada jas hujan satu doang yang lagi gue pake,"

Arsenio melihat ke arah motel yang sebelum nya sempat ia dan Hugo bicarakan. Kalau di lihat-lihat jarak antara halte bus dan motel gak begitu jauh.

"Iya santai. Deket juga kan dari sini?"

Hugo dan Arsenio pun akhir nya naik ke atas motor masing-masing dan melajukan kendaraan nya untuk segera tiba di motel.
























𝐧𝐞𝐰 𝐜𝐚𝐬𝐭𝐢𝐧𝐠










𝐇𝐔𝐆𝐎 𝐁𝐀𝐒𝐓𝐀𝐑𝐀

"𝘎𝘶𝘦 𝘣𝘦𝘳𝘢𝘯𝘪 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘶𝘮𝘱𝘢𝘩 , 𝘬𝘢𝘭𝘰 𝘵𝘶𝘫𝘶𝘢𝘯 𝘨𝘶𝘦 𝘵𝘶𝘩 𝘨𝘢𝘬 𝘱𝘦𝘯𝘨𝘦𝘯 𝘯𝘨𝘦𝘫𝘦𝘣𝘢𝘬 𝘭𝘰 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘭𝘪.............. 𝙩𝙖𝙥𝙞 𝙗𝙤𝙤𝙣𝙜 𝙬𝙠𝙬𝙠"















𝐰𝐞𝐥𝐜𝐨𝐦𝐞!

 [ ✓ ] THE MOTELWhere stories live. Discover now