PAGE 13 : Welcome , my Friend...

52 23 1
                                    

Hujan kembali mengguyur kota Estat. Laki-laki berambut hitam legam baru saja turun dari bus , lalu ia duduk di bangku Halte bus untuk menunggu hujan reda.

Saverri Nichole nama nya. Ia baru saja lulus SMA dan akan menginjakkan kaki nya pada sebuah gedung baru dan menjalani hidup baru, yang dimana Saverri sudah mulai memasuki dunia perkuliahan.

Rumah nya masih ada jarak sekitar 500 km dari halte bus yang tengah ia gunakan sebagai tempat berteduh. Savveri ini tengah menunggu ada bus yang arah nya menuju rumah nya atau bahkan kendaraan bermotor.

Oh iya , Walau Saverri mengenakan jaket tebal pun , tetap saja ia merasakan udara dingin karena Hujan. Cuaca dingin nya menusuk tulang. Saverri menggerak-gerakan kaki nya untuk menghilangkan rasa bosan.

Saverri tidak memilih untuk memainkan ponsel nya karena hujan kali ini di sertai dengan petir. Takut nya berbahaya dan bikin Saverri celaka.

Tin!!

Suara klakson motor membuat atensi Saverri teralihkan. Orang yang di baluti dengan jas hujan ini pun duduk di sebelah nya Saverri.

"Lagi neduh?" Tanya orang itu.

Saverri menampilkan senyuman nya ke orang yang duduk di sebelah nya , "Iya nih"

"Lo gak bawa motor kah?"

Saverri menggeleng. "Gue habis ambil surat terima dari kampus. Nah gue naik bus soal nya motor gue lagi di bengkel. Sekarang lagi nunggu bus yang ngarah ke rumah gue atau gak ojol" jawab nya.

"Ohh , emang rumah lo dimana?"

"Gak jauh dari sini sih. Mungkin ada sekitar 500 km-an gitu dari halte ke rumah gue" kata Saverri , yang masih menggerak-gerakan kaki nya dengan random.

"Kalo kayak gini mah bus gak bakal ada. Apalagi ojol yang lewat" kata nya.

"Hujan-hujan kayak begini mendingan lo istirahatin diri dulu aja deh di situ" kata orang itu seraya menunjuk motel yang berada di ujung jalan. "Atau enggak lo bisa nyewa selama lo kuliah di daerah sini" katanya.

"Emang motel itu bisa di sewa?"

"Bisa. Motel itu beda dari motel yang lain. Gue tinggal di situ dan udah tinggal kurang lebih 3 bulanan lah. Di sogok pake uang mah mau mau aja tuh penjaga motel nya" ujar orang itu.

"Um... yaudah deh" kata Saverri dengan pemikiran yang sudah bulat. "Lagi pula gue juga gak bisa maksain diri buat pulang ke rumah pas lagi hujan gini" katanya.

"Mau tinggal sementara atau sewa? Biar nanti gue bilangin ke orang yang ngelayanin" kata orang tersebut yang menawarkan hal baik pada Saverri.

"Gue ambil sewa aja deh. Dari yang gue liat-liat kayak nya emang motel ini deket sama kampus gue" kata Saverri. "Gue bayar berapa?"

"100 ribu aja cukup" kata nya.

Saverri mengernyit seraya mengeluarkan dompet nya dari saku celana. "Kok murah banget deh?"

"Lagi diskon karena udah mulai ada pendatang baru lagi yang nginep di motel itu. Biasa nya sih 150 sampe 155-an" jawab orang itu seraya menerima uang lembaran 100 ribu dari Saverri.

"Lo tau banget ya? Berasa lo yang pemilik nya hahaha" canda Saverri.

"Yang ngelayanin suka ngasih tanggung jawab ke gue. Jadi ya... gitu deh" balas nya.

"Yaudah yuk kesana. Eh , tapi gue cuma ada jas hujan yang gue pake doang?" Kata orang itu sebelum ia membonceng Saverri hingga tiba di motel.

"Gak masalah lah. Jarak nya juga gak jauh-jauh amat kan" kata Saverri. Ia pun langsung naik ke motor orang baik yang menawarkan nya untuk menyewa motel yang terletak di ujung jalan sana.

"Nama gue Saverri Nichole. Panggil Saverr aja , nama lo siapa?" Kata Saverri yang baru saja memperkenalkan diri nya.

"Hugo Bastara. Panggil gue semau lo aja deh hahaha" jawab Hugo di selingi tertawa.

"Haha , oke lah" balas Saverri yang juga di sertai dengan tertawa singkat.

Dari kejauhan , seseorang yang tengah berdiri di salah satu jendela yang berhadapan langsung dengan jalanan itu menyunggingkan seringaian tipis nya , ketika melihat Hugo membawa pendatang baru lagi untuk menghuni Latata's motel ini.

"Welcom to Latata's motel , darling"






















































𝙏𝙃𝙀 𝙈𝙊𝙏𝙀𝙇 𝘪𝘴 𝙊𝙁𝙁𝙄𝘾𝙄𝘼𝙇𝙔 𝙀𝙉𝘿!


 [ ✓ ] THE MOTELWhere stories live. Discover now