PAGE 6 : Dapet give away makanan

46 22 3
                                    

"Lah kok lo balik sendiri? Gue pikir bakalan balik ke sini sama kak Avin" kata Hugo yang menatap kedatangan Arsenio.

Sebelum nya Arsenio tak ada memberi tahu Hugo soal dia yang akan bertemu dengan Calvin. Tapi seperti nya Chester tukang ember.

Arsenio terdiam. Apa kata nya barusan? Dia pikir Arsenio pulang ke motel sama dia yang mengekori di belakang dengan motor nya?

"Cal belum balik emang?" tanya nya.

Hugo menggelengkan kepala nya. Pertanda kalau Calvin memang benar-benar belum pulang.

"Bagus lah kalo belom pulang ke sini. Lega gue jauh dari pembunuh" ucap Arsenio lirih.

"Pembunuh?"

Arsenio mengangguk. Heran , kenapa Hugo se-terkejut itu. Apa dia belum tahu kalau Calvin ini pembunuh? Atau ada hal lain?

"Lo dapet info dari mana kak Avin pembunuh? Dia bukan pembunuh , Sen. Emang tampang nya pas banget di julukin orang jahat tapi asli nya enggak" jelas Hugo panjang lebar.

Entah setan apa yang menutup jalan pikiran Arsenio , Arsenio hanya menanggapi Hugo dengan acuh lalu berjalan kembali ke dalam kamar nya.

"Gue harus cari kak Avin nih!" Gumam Hugo yang berlari keluar motel untuk mencari Calvin.

Arsenio sudah berada di kamar nya lagi. Kali ini ia akan bertekad untuk mengerjakan tugas-tugas baru nya. Arsenio membuka resleting pada ransel nya dan mengeluarkan kertas-kertas itu.

Ia juga mengeluarkan tempat pensil , buku tulis , serta laptop lalu ia mulai belajar. Sebenar nya tugas-tugas baru itu deadline nya masih lama. 2 minggu lagi di kumpulkan. Tapi bukan Arsenio nama nya kalau tidak segera di kerjakan.

Arsenio membuka laptop nya dan nge-googling sesuatu yang tidak tahu mengenai materi soal nya kali ini. Di temani alunan musik yang up-beat , Arsenio jadi semakin semangat mengerjakan tugas nya.

Hingga bunyi-bunyian itu kembali terdengar lagi di atas sana. Namun Arsenio hiraukan , karena kata Calvin di lantai atas memang selalu berisik pemilik nya.

Apakah benar begitu Arsenio?

Jari jemari nya sangat lihai dalam mengetik tombol-tombol keyboard pada laptop. Bahkan tangan nya juga sangat cepat dalam menulis.

Suara yang berasal dari lantai atas kita kembali terdengar dan kali ini lebih berisik. Seperti ada sebuah gesekan sesuatu yang di lakukan secara paksa.

"Padahal belum tengah malam. Tapi kok masih jam 10 gini yang di atas berisik?" Monolog Arsenio yang tengah melihat jam pada ponsel nya.

Karena tidak ingin buyar konsentrasi nya dalam mengerjakan tugas , Arsenio berupaya untuk mengencangkan volume pada laptop nya ggar suara itu tak mengganggu Arsenio.

Tapi sayang nya suara itu masih dapat terdengar. Arsenio ingin marah , tetapi ia tidak di perboleh kan untuk naik ke lantai atas dengan Calvin.

"Kenapa sih gue selalu aja ngikutin arahan si Calvin?" Decak Arsenio.

"Bodo amat sih. Gue besok harus nge-cek kamar di lantai atas. Sebener nya tuh ada apaan gitu sampe gue gak boleh naik" lanjut nya.

Calvin memang tidak bilang ke Arsenio untuk jangan naik ke lantai atas. Tapi saat pertama kali nya Calvin dnn Arsenio bertemu , wajah Calvin terlihat seperti melarang Arsenio.

Ketika Arsenio akan melanjutkan mengerjakan tugas , pintu nya terketuk selama beberapa kali dan alhasil membuat kegiatan Arsenio nugas terhenti kembali.

"Heh Hugo , bisa gak sih loㅡ"

Arsenio terdiam seketika saat ia tahu bahwa yang membuat aktifitas belajar nya itu terhenti untuk yang ke sekian kali nya bukan lah Hugo.

"Chester?"

"Malam , Sen. Maaf kalo gue ganggu aktifitas lo" ucap Chester dengan ramah.

'Banget tai!'

Arsenio menghembuskan napas nya perlahan. "Iya gak apa-apa. Santai aja"

"Oh iya ," Chester mengangkat satu kantong plastik bening berisi box makanan ke hadapan Arsenio. "Gue mau give away-in ini ke lo" katanya.

"Kenapa gue?"

"Lo kan penghuni motel baru di kamar nomer 19. Gue juga belum lama kenal lo. Makanya gue mau bagi-bagi ini ke lo" ujar Chester.

Arsenio menerima kantong plastik berisi box itu lalu kemudian berucap , "Makasih banyak udah ngasih ini ke gue"

Chester tersenyum dan membiarkan Arsenio masuk lebih dahulu ke dalam kamar nya.











 [ ✓ ] THE MOTELWhere stories live. Discover now