Bagian 4

1.1K 156 2
                                    

Sudah satu minggu sejak Sakura tinggal di rumah Rin, yang ia lakukan hanya makan, bersih-bersih, berbincang, lalu tidur. Terus berulang tanpa pernah ia keluar dari rumah sekali pun. Bahkan ketika Obito selalu mendatangi rumah Rin dan sesekali Kakashi ikut, Sakura hanya mengurung diri di kamar.

Di suatu pagi, Rin membuka pintu rumah. Seseorang mengetuknya, dan menampilkan sosok Hatake Sakumo.

"Aku akan membawa Sakura pulang," tutur Sakumo.

Di saat bersamaan, Sakura keluar. Sakumo tersenyum lega melihat gadis merah muda itu memang ada di sana.

Sakumo berjongkok, menyesuaikan tinggi badannya dengan Sakura. Ia genggam tangan gadis mungil itu dengan lembut, "tolong maafkan Kakashi, ya, Sakura."

Sakura mengangguk.

"Sakura, apa kau masih ingin tinggal di rumah kami?" tanya Sakumo.

Sakura diam. Ia hanya takut kalau Kakashi akan memperlakukannya lagi dengan tidak baik. Jika saja ia sudah besar saat berada di dunia ini, ia pasti sudah memberi si perak itu pukulan shannaro andalannya.

"A- aku..."

"Pergilah, Sakura-chan."

Sakura melirik pada Rin yang sedang tersenyum hangat padanya, "jika kau tidak nyaman, kembalilah. Aku akan selalu ada untukmu."

Air mata Sakura mengalir begitu saja. Ia tak kuasa menahan rasa sedih dan harunya. Rin begitu baik. Ia gadis yang lembut. Sangat berbeda dengan kepribadiannya.

"Jaa ne, Sakura-chan!"

Rin melambai-lambaikan tangannya, dibalas oleh Sakura dengan hal yang sama. Ia tidak menghentikan itu sampai Sakura dan Sakumo benar-benar menghilang.

***

Kakashi terkejut bukan main ketika ia baru bangun tidur dan keluar dari kamarnya, ia sudah melihat Sakura yang sedang membersihkan rumah.

Dengan perasaan jengkelnya, Kakashi menghampiri Sakura. Tapi dengan tampangnya yang datar, gadis itu mana tahu jika Kakashi sedang jengkel padanya.

"Oi, kenapa kau ada di sini?" tanya Kakashi.

Sakura mendongak sambil tersenyum, "Sakumo-san mengajakku untuk tinggal di sini."

Entah kebetulan atau apa, Sakumo datang dengan keadaan yang sudah bersih dan rapi. Ia menghampiri kedua anak yang ia kira sedang bertengkar itu, "hey, hey, ada apa ini pagi-pagi sudah ribut?"

"Tousan, kenapa kau membiarkan anak ini tinggal di sini lagi?"

"Entahlah, tousan hanya merasa harus menjaganya."

Kakashi mengernyit, "tapi aku tidak suka dia ada di sini."

Sakura membungkukkan badannya sekilas lalu menatap Kakashi sambil tersenyum, "sekarang aku tidak begitu peduli jika kau tidak suka aku ada di sini, karena Sakumo-san lah yang menginginkannya."

Harus Kakashi sadari, kalau selama Sakura tinggal di rumah Rin, gadis itu memiliki rencana dan telah bertekad ingin melawanmu.

Jika di dalam anime, mungkin kedua alis Kakashi sudah berkedut. Gadis itu sekarang sudah berani membalas perkataannya.

"Terserah," ujar Kakashi lalu pergi.

Sakumo dan Sakura hanya terkekeh melihatnya. Tak lama kemudian, ada yang mengetuk pintu. Dan ketika dibuka oleh Sakura, muncullah dua bebenyit, yaitu Obito dan Rin dengan senyuman khas mereka.

"Rin-chan!" Rin menjawab dengan senyuman senang mendengar sapaan Sakura.

Tiba-tiba, mata Sakura bergulir ke arah sosok pria asing tapi tampak familiar berada di belakang kedua anak itu.

Again [Re-publish]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang