Bagian 1

13.5K 1.1K 71
                                    

ᵀᵃʰᵘⁿ ᴷᵉᵗⁱᵍᵃ : ᴬ ˢⁱˡᵉⁿᵗ ᴳⁱʳˡ ˣ ᴴᵃʳʳʸ ᴾᵒᵗᵗᵉʳ ᵃⁿᵈ ᵀʰᵉ ᴾʳⁱˢᵒⁿᵉʳ ᵒᶠ ᴬᶻᵏᵃᵇᵃⁿ

─┄ °❀

Inilah saat dimana aku berharap bisa tidur. Sekolah. Atau, penyiksaan lebih tepatnya? Seandainya ada jalan lain menebus dosa-dosaku. Kejenuhan ini selalu sulit diatasi; setiap hari terasa lebih monoton dari sebelumnya.

Saat ini aku sedang berjalan sendirian di lorong Hogwarts. Hogwarts adalah salah satu sekolah sihir terbaik dunia yang berada di Inggris. Dan ya, di sinilah aku bersekolah. Aku baru berada di tahun ketiga, dan berjalan tengah malam seperti ini adalah hal yang di larang, tapi aku sudah sering melanggarnya. Aku membawa langkahku menuju menara astronomi.

Menara astronomi adalah menara tertinggi yang berada di kastil Hogwarts. Biasanya di pakai untuk kelas Astronomi yang dimana kami mempelajari bintang dan planet. Tapi kelas itu ada di tahun kelima, dan seharusnya aku tidak berada di sini sekarang. Seandainya saja aku ketahuan, aku pasti akan langsung mendapat hukuman dari prefek. Tapi apa boleh buat? Ini adalah tempat kesukaanku, tempat dimana aku bisa merenung tanpa ada yang menganggu.

Wajahku mengetat dan berubah dingin, ketika aku menyadari langkah kaki yang sedang menaiki tangga untuk menuju ke arahku. Aku tidak pernah seceroboh ini, apalagi sampai ketahuan. Tapi aku tidak mungkin kabur di saat aku telah kepergok berkeliaran di tengah malam.

Suara yang agak berat dari seorang laki-laki terdengar di telingaku. "Untuk apa murid berkeliaran malam-malam begini?" dia bertanya, tapi aku tetap tidak membalikkan tubuhku untuk menatapnya.

"Apakah kau tidak bisa bicara?" katanya lagi mulai jengkel. "Tidak ada toleransi, detensi besok siang membersihkan perpustakaan."

Aku hanya mengangguk. Lalu, sambil membenarkan tudung jubah di kepalaku, aku berjalan menunduk, tanpa reaksi yang berlebihan karena telah di berikan hukuman. Aku pergi begitu saja dari sana, meninggalkan seseorang dengan mata melotot karena terus diabaikan.

"Fortuna Major," kataku pelan kepada lukisan nyonya gemuk. Lukisan itu memandangku kesal karena aku telah menggangu tidurnya, sebelum berayun terbuka dan aku langsung memanjat ke dalamnya.

Aku melangkah dengan sangat pelan melewati ruang rekreasi yang sepi dan mencoba membuat gerakan seminim mungkin saat membuka pintu kamar anak perempuan. Setelah menggantungkan jubahku di dalam lemari, aku langsung merebahkan diriku diatas kasur dan menutup kelambu tidurku.

─┄

Aku meregangkan tubuhku, setelah berjam-jam hanya menatap langit-langit kamar membuatku bosan. Kusibak selimutku dan mengintip sedikit lewat celah jendela, matahari sudah terbit walaupun masih setengah gelap. Kedua teman sekamarku belum bangun, dan aku juga tidak berniat membangunkan mereka.

Setelah mandi dan berpakaian rapih dengan jubah, aku membawa tas yang berisi buku-buku pelajaran hari ini dan keluar dari asrama. Saat aku turun ke ruang rekreasi, sudah ada dua murid laki-laki disana. Mereka menoleh ketika aku lewat, sambil berbisik satu sama lain.

"Kudengar dia tidak bisa berbicara,"

"Benarkah? Kenapa kau bisa menyimpulkan seperti itu?"

"Tidak ada anak yang pernah melihatnya bicara, Harry,"

"Tapi aku pernah melihatnya menerbangkan benda di kelas Profesor Flitwick,"

A Silent Girl [X Hogwarts Boy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang