𝐁𝐚𝐠𝐢𝐚𝐧 𝟒𝟒

850 328 22
                                    

"HERMIONE!"

Harry jatuh berlutut di samping Hermione selagi Cedric dan Neville merangkak cepat ke arahnya dari bawah meja, tongkatnya dipegang di hadapannya. Pelahap Maut itu menendang keras-keras kepala Neville ketika dia muncul— kakinya mematahkan tongkat Neville menjadi dua dan mengenai wajahnya. Neville mengeluarkan lolong kesakitan dan
mundur, sambil mengenggam mulut dan hidungnya.

Darah segar menetes dari wajah Neville walaupun lelaki itu sudah berusaha menutupinya. [Name] merasakan tubuhnya panas dingin, dia tak bisa menahan untuk berhenti mencium itu, tapi kemarahannya lebih besar melihat teman-temannya tergeletak tak berdaya.

"Sialan!" [Name] menarik kerah belakang Pelahap Maut itu dan melemparkannya ke sebuah lemari.

Pria bertopeng itu tak mengeluarkan suara, tapi mereka tahu bahwa dia sedang menjerit kesakitan.

[Name] mencekik leher Pelahap Maut itu untuk kembali tegak dan mengangkat tubuhnya tinggi-tinggi hingga terangkat dari lantai. Mata merahnya mendominasi ruangan yang tidak terlalu terang itu, giginya bergemeletuk, taringnya keluar perlahan semakin panjang.

"Argh!" dia berteriak marah dan melemparkan Pelahap Maut itu ke sebuah kaca membuat kaca yang ditabraknya hancur berkeping-keping. [Name] berjalan mendekatinya yang tergeletak di lantai dan merenggutkan paksa topengnya hingga lepas, yang mengenali wajah panjang, pucat, terpelintir itu dari Daily Prophet: Antonin Dolohov, penyihir yang membunuh keluarga Prewett.
 
Dolohov menyeringai di waktu yang tidak tepat. Dengan tangannya yang bebas, dia menunjuk dari ramalan yang masih tergenggam di tangan Harry, kepada dirinya sendiri, lalu kepada Hermione.

[Name] memegang tangan Dolohov yang bergerak dan langsung memutarnya, bunyi tulang remuk mengisi keheningan ruangan itu, dia bisa mendengar Neville menjerit ngeri.

"Jangan gunakan tangan kotormu ini untuk menunjuk temanku." kata [Name] dan karena Dolohov hanya meringis kemudian kembali menyeringai dia berdiri dan menendang wajah Pelahap Maut itu.

Dia bisa melihat Dolohov bergetar sebelum tak sadarkan diri. [Name] tertawa puas, karena tak ingin berlama-lama dia berlari mendekati Harry dan Hermione.

"Hermione," [Name] berkata seketika, sambil mengguncangkannya, "Hermione, bangun..." 

"Aba yang dilakukannya kebadanya?" kata Neville, sambil merangkak keluar dari bawah meja bersama Cedric untuk berlutut ke sisinya yang lain, darah mengucur dari hidung Neville yang membengkak cepat.  

"Aku tak tahu..." kata Harry.
  
Neville meraba-raba pergelangan tangan Hermione.
  
"Idu ada deyut, Harry, adu yakin itu."
  
Gelombang kelegaan yang begitu kuat menyapu diri [Name] sehingga sejenak dia merasa kepalanya ringan. "Dia masih hidup?"
  
"Yeah, dudira begitu."

Ada jeda sementara [Name] mendengarkan lekat-lekat mencari suara langkah kaki lagi.

"Oke, sekarang kita tidak jauh dari pintu keluar," [Name] berbisik, "kita persis di sebelah ruangan melingkar itu... kalau saja aku bisa menyeberangkan kalian dan menemukan pintu yang benar sebelum para Pelahap Maut lain datang, aku yakin kalian bisa membawa Hermione ke koridor dan ke dalam lift... lalu kalian bisa menemukan seseorang menghidupkan tanda bahaya..."
  
"Dan aba yang akan kabu lakukan?" kata Neville, sambil menyeka hidungnya yang berdarah dengan lengan bajunya dan merengut kepada [Name].
  
"Aku harus menemukan yang lainnya," kata [Name].

"Well, aku akan mencari mereka bersamamu," kata Cedric dengan tegas.

"Aku juga!" kata Harry.

"Hanya kalian berdua yang tidak terluka parah, lalu bagaimana dengan Hermione—"

A Silent Girl [X Hogwarts Boy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang