Part 37

317 27 7
                                    

"Bagaimana ini!!"

AAAAA!

"Bu guru kita harus bagaimana??!!"

Panik seisi bus yang dibajak kelompok tidak dikenal

"Semuanya tenang!! Tetap berpegangan!!" Ucap si guru berusaha menenangkan murid-murid, tetapi ia tidak bisa berbuat apa-apa.

"Hikari saja terjatuh! Bagaimana dengan nasib kita!!" Panik murid lain

"Ibu akan minta bantuan kepada ultra lain  ya.. jadi jangan panik.." belum saja guru itu sempat menghubungin Ultra lain, dia sudah dihentikan oleh salah satu pembajak bus yang masuk

"Jangan coba-coba.. atau kau ku tembak!" Ancamnya

"Semuanya diam dan menurut!! Bus ini telah kami bajak! Jangan ada yang macam-macam! Atau.. anak ini akan ku tembak!!" Ancam paman itu menyambar siswi yang berada di dekatnya dan menodongkan senjata di tangannya

"Kyaaaa...hu hu hu " tangis siswi itu ketakutan

"Diam!!" Bentak paman itu

"Pengecut! Lepaskan dia!" Pekik Mebius menunjukkan telapak tangannya

"Kau terlihat pintar.. kau pasti tau apa yang harus dilakukan nak.." Ucap paman itu dengan senyum liciknya

"Kami akan menurut, tapi jangan sakiti dia.. oke!" Tawar Mebius

Paman itu hanya membalas dengan senyuman licik

"Semuanya duduk dibelakang!!" Bentak paman itu, semua muridpun mengikuti arahannya sedangkan dia bersama siswi itu berada di depan

Bus pun terisi dengan isak tangisan kesedihan, kegundahan, kepasrahan para murid

"..tamatlah kita.."

"Kita harus bagaimana..."

"Aku ingin pulaaannngg.."

"Siapapun.. selamatkan kita..."

"Bu guru kita harus bagaimana..."

"Mebius kau punya rencana?" Bisik Alice

"Sementara ini belum.." jawab nya sembari mencari jalan keluar

"..." Alice tidak berkata lagi

"Aku butuh pengalih perhatian..." ucap Mebius pada March, Alice, Roy

"Ku punya ide!" Sontak Roy. Mebius, Alice, dan March dengan cermat mendengarkan rencana nya

"Ayo!" Bisik Mebius, merekapun pergi ke bagiannya masing-masing. Alice dan March bertugas menenangkan semuanya, Roy mengalihkan perhatiannya, sedangkan Mebius menyelinap

"Umm..paman..." ucap Roy kedepan dengan aktingnya. "Hey! Kembali ke tempatmu!!" Pekiknya. "Paman, bisakah kau berhenti sebentar... ku butuh... butuh.. sangat butuh..." Pinta Roy dengan wajah menahan panggilan alam

"Ughh..., kau ini!! Duduk dan diam, tahan saja!!... merepotkan..." keluh paman itu. "Tapi tapi.. paman..." Roy dan Paman itu pun mulai berdebat. Sementara itu Mebius membuka jendela atap bus perlahan-lahan dan merayap di atas bus dengan hati-hati menuju jendela atap bagian depan.

Melihat Mebius sudah berhasil sampai di bagian depan, Roy mulai membuatnya lebih teralihkan dengan aktingnya. "Tapi paman, ku ga bisa menahannya lagi... paman mau bus ini berbau menyengat?.." sindir Roy.

"Haahhh... baiklah, kita akan berhenti di tempat terdekat!!" paman itu pun lelah berdebat dengan Roy. "Terimakasih paman.." senyum Roy, sontak menahan tangan Ultra itu yang memiliki senjata . "Mebius!!" Panggil Roy, Mebius pun menyambar Ultra yang disandra nya dari belakang

Dengan sigap paman itu menepis Roy hingga terjatuh, mengarahkan senjata ditangannya ke arah Mebius secepatnya ...

BAAANGG!!

Suara tembakan terlepas dari senjata itu memecah ketegangan di bus



PENASARAN DENGAN LANJUTANNYA?? TEKAN TOMBOL

IKUTI

BERI SUARA ☆

MASUKAN KE PERPUSTAKAAN

DAN KALIAN AKAN MENDAPATAKAN NOTIF DARI MEBIUS •v^*

BAGIKAN KE TEMAN TEMAN, KERABAT KALIAN

AGAR SEMAKIN RAMAI SEMAKIN AUTHOR BERSEMANGAT HE :3

||COMPLETE|| Ultraman Mebius : Little MebiusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang