Part 13

720 57 5
                                    

"Itu...MEBIUS!!! Dan aku...??? O~O?" Pekik Taro melihat Mebius dibawa mereka pergi. Taro mengejar mereka namun Taro kehilangan mereka..

"Mebius diculik,... aku harus beritahu semuanya!!" Pekik Taro

Taro pergi ke space garisson (tempat kerja Taro) untuk bertemu ayahnya

"Father of Ultra!! " panggil Taro pada Ken. Taro menggunakan panggilan Ayah jika sedang dalam urusan keluarga. Panggilan Father of Ultra jika urusan pekerjaan

"Taro, ada apa??" Jawab Ken

"Gawat!!... Mebiu...Mebius..." ucap Taro terengah-engah

"Ada apa dengan Mebius??!" Tanya Ken mulai cemas

"MEBIUS DI CULIK!!" Ucap Taro dengan keras terdengar hingga luar ruangan dapat mendengarnya.

Tetiba...

BRAAK!!

"MEBIUS DI CULIK??!!!" Sontak Ace membanting pintu ruangan Father of Ultra ketika mendengar kabar itu

"Bagaimana bisa???!" Tanya Ace kebingungan

"Iya bagaimana bisa??, Mebius seharusnya masih bersama Ibumu??" Lanjut Ken turut mempertanyakannya.

"Taro! Jelaskan!" Pinta Ace

"Ketika saya sedang berpatroli, saya melihat Mebius dalam keadaan tidak berdaya dibawa oleh Ultra yang menyerupai saya, jadi saya menyimpulakan bahwa Ultra itu adalah Ultra tahanan 375 yang kabur. Sepertinya Ultra itu juga tidaklah sendiri. Ketika saya melihat Mebius di bawa pergi saya berusaha untuk mengejar nya, tetapi saya gagal... gagal melindungi Mebius... gagal dalam bertugas..... " Ucap Taro murung menyalahkan dirinya sendiri

"Taro, anak ku.. jangan salahkan dirimu, ini bukanlah salah siapapun... tenangkan dirimu..." Pinta Ken menenangkan Taro

"Taro tenangkan dirimu!, kita pikirkan baik baik cara menyelamatkan Mebius dan menangkap ultra itu... dengan begitu kita pasti bisa!!" Lanjut Ace menyemangatinya

"Terimakasih Ayah,ka Ace ^^... Mari kita pikirkan caranya!!" 

Sementara itu Mebius dah Hikari dalam kondisi terikat, mulut tersumpal, dan ditutup mata nya.

"Awasi mereka!! Jangan lengah!!" Ucap Ultra jahat itu pada Ultra peniru

"Siap Boss!!"

Keluarlah mereka dari tempat mereka menyekap Mebius dan Hikari.

Setelah dirasa Hikari mereka sudah pergi cukup jauh, Hikari berusaha melepaskan diri.

"Gelap..., sepertinya mereka sudah cukup jauh...." batin Hikari

Bwah!

Hikari berhasil terlepas dari kain yang menahan mulutnya

"Mebius! Mebius! Bangun!!.." panggil Hikari berbisik pada Mebius

"Ugh.. mm?..mm!..mmm!!" erang Mebius yang mulutnya masih tersumpal kain

"Tenang Mebius!, apa kamu bisa melepaskan kain di mulutmu??" Tanya Hikari

"Mmmm..." jawab Mebius menggelengkan kepala

"Yasudah.. dengarkan aku dengan baik!! Apa kamu bisa mengirim ultra sign? Kita harus mengirimkannya pada kakamu atau keluargamu..." pinta Hikari

☆(Ultra Sign = serangkaian pesan terkodifikasi yang terbuat dari cahaya yang dikirim oleh Ultra untuk berkomunikasi satu sama lain saat mereka berada jauh *(orang terdekat/kerabat). Untuk menggunakan Ultra Sign perlu pelatihan terlebih dahulu.)

"Mm!" Sontak Mebius menganggukan kepala

"Sudah pernah mencobanya??" Tanya Hikari

"Mm.." jawab Mebius menggelengkan kepala

"Mm.. tau caranya kan??, sebisamu saja!" Pinta Hikari

"Mm!!" Jawab Mebius menggangguk

"Kita harus mengetahui tempat ini dulu!, karena mata kita tertutup kita tidak bisa melihatnya... kita akan gunakan indra yang tersisa, seperti pendengaran, penciuman, peraba.." Ucap Hikari

Mereka berdiam diri, memfokuskan diri pada indra mereka.

Kling..

"suara lonceng... seperti lonceng pintu yang terbuka..."

"ku mendengar lonceng nya lagi...sepertinya kita dekat dengan toko.." Ucap Hikari

"Mm!!..mm!!..." erang Mebius berusaha memberitahu Hikari

"Kau mencium nya juga!!" Sontak Hikari

"Mm!!" Erang Mebius mengangguk

"Aroma roti dan panggangan!!.. loceng dan roti... Toko Roti!!" Sontak Hikari

"Mm!!!" Respon Mebius setuju

"Kita butuh lebih dari ini..." ucap Hikari

BRAK!!

Suara pintu yang seketika terbuka membuat Hikari dan Mebius terkejut.

"Hahh... Loh!!? Bagaimana bisa penutup mulutmu terlepas hah!!?" Pekik Ultra Peniru ketika mengecek kondisi tahanannya

Ultra peniru geram dan mencengkram mulut Hikari lalu melemparkannya sehingga menghantam tembok

BRUG!

"Ugh..." erang Hikari

"MMM!!! MMMM!! MMM!!" Erang Mebius mendengar Hikari kesakitan, Mebius tidak dapat berbuat apa-apa...

"Heeee.. berusaha kabur ya?! Seandainya Boss tidak melarangnya... aku sendiri yang akan..." Pekik Ultra peniru itu

"HEI!! CEPAT BERIKAN TEPUNGNYA!! KITA KEDAPATAN BANYAK PELANGGAN!!" Pinta Ultra jahat itu dari luar ruangan tempat mereka disekap

"BAIK BOSS!!" Jawab Ultra peniru

Ultra peniru itu mengambil kain untuk di ikatkan ke mulut Hikari. Kali ini dia mengikatkannya lebih kecang dari yang pertama agar tidak lepas lagi

"Nah... bersikap baik ya! :) " ucap Ultra peniru itu keluar dari ruangan tersebut

"Mm?!" Erang Mebius mengecek Hikari

"Hmm.." jawab Hikari yang mngisyaratkan dia baik-baik saja

"Aku harus mengirim Ultra sign nya segera!!.. semoga infonya cukup..." batin Mebius

Mebius berdiam diri, berusaha berkonsentrasi untuk membuat Ultra sign yang belum pernah ia buat sebelumnya. Mebius hanya mengandalkan prosedur yang ia baca dibuku yang pernah dibacanya.

PENASARAN DENGAN LANJUTANNYA?? TEKAN TOMBOL

IKUTI

BERI SUARA ☆

MASUKAN KE PERPUSTAKAAN

DAN KALIAN AKAN MENDAPATAKAN NOTIF DARI MEBIUS •v^*

BAGIKAN KE TEMAN TEMAN, KERABAT KALIAN

AGAR SEMAKIN RAMAI SEMAKIN AUTHOR BERSEMANGAT HE :3

||COMPLETE|| Ultraman Mebius : Little MebiusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang