IX. Mandi Malam

3.2K 382 39
                                    

*Perhatian*
Kemarin Min Kyi salah up Ch 9 readers. Jadi tuh, Kyi habis ngetik tapi baru setengah. Niatnya mau simpan ke draf ehh malah kepencet yang lain. Terpublishkan deh jadinya, makanya Kyi langsung hapus ch 9.
Harap maklum yeh readers. Ini karena efek tangan Saya yang terlalu aktif 🙃. Makasih atas perhatiannya.
Langsung saja yeh, cikicrott 👇 !

~~~wuhu~~~

Akhirnya yang di tunggu pun tiba. Liyu si pembawa kabar diam - diam masuk ke Desa Empat Musim. Ia memberitahu balasan surat dari Hantu Duka. Selain itu, Liyu juga memberikan saleb titipan Ny. Lou kepada Zishu.

Obat saleb yang di berikan Ny. Luo bukanlah saleb biasa. Saleb ini berguna untuk mengobati segala jenis luka dengan cepat. Termasuk luka Zishu.

Saleb ini adalah salah satu rahasia dari Lembah Hantu. Karena itu, pasukan lembah hantu jarang sekali kalah dalam menyerang siapa pun. Bahkan dengan pasukan Kaisar Jin, Lembah Hantu akan tetap Unggul.

Setelah Liyu pergi, Zishu merenung kembali di depan jendela. Sambil memegang saleb. Ia bertanya dalam hati, "Apa yang harus ku lakukan untuk rencana selanjutnya ? Aku sangat bingung sekarang. Jika aku mengatakan pada Lao Wen, aku ingin tidur lagi dengannya. Pasti dia akan menolak ! Aku harus bagaimana ya, Dewa ?"

Setelah insiden malam panas yang terakhir. Wen Kexing menjaga jarak dengan Zishu. Ia tidak tidur dengan istrinya. Kexing memilih untuk tidur di bangku panjang dibandingkan harus satu ranjang dengan Zishu. Bukan karena ia benci tidur bersama. Tetapi karena dirinya menahan godaan setiap kali melihat istrinya tertidur.

Wen Kexing tidak ingin Zishu terluka karena nafsunya. Ia lebih memilih menyelesaikan rutinitasnya di kamar mandi. Ia merasa bersalah melihat Zishu sakit karena dirinya. Hal ini membuat Zishu kesulitan untuk melanjutkan kembali rencana rahasia.

Tiba - tiba sebuah ide muncul di kepala Zishu. Ia sontak berbicara, "Bukankah setiap pulang dari berburu Lao Wen akan selalu mandi ? Aku pikir, dia akan mandi juga malam ini. Bagaimana jika aku menyiapkan air hangat untuknya. Lalu aku meminta mandi bersama. Pasti dia akan tergoda dengan tubuh polos ku. Lao Wen akan melupakan larangan 'jaga jarak'. Dan kami berdua akan melakukan malam panas kembali. Hmm... Teryata aku sangat pandai. Hahaha !"

Teryata Zishu bukan hanya pandai bertarung. Tetapi ia juga pandai menggoda. Zishu tertawa bangga sekarang.

~~~wuhu~~~

Zishu segera menyiapkan air hangat di dapur. Asap dan bau kayu bakar tidak menganggunya sama sekali. Ia melakukanya dengan cepat sebelum Wen Kexing kembali pulang ke rumah.

Sesaat setelah Zishu siap memasak air. Tiba - tiba dari arah depan muncul Wen Kexing dan keempat muridnya. Ia pun menghampiri mereka.

Wen Kexing yang melihat Zishu keluar. Sontak berteriak di depannya "A-xu...kau belum tidur teryata. Lihat, kami membawa banyak hewan buruan".

"Hmm" Zishu tersenyum melihat mereka.

Lalu Wen Kexing memerintahkan Chengling dan ketiga murid lainnya. Untuk pergi mandi dan bersiap tidur.

Kemudian Wen Kexing mendekati Zishu. Ia berkata "A-xu, tunggulah aku di kamar. Aku akan mandi terlebih dahulu lalu pergi tidur".

Zishu didepannya menggeleng pelan.
"Tidak Lao Wen. Aku ingin mandi bersama mu".

Wen Kexing terdiam sejenak.

"Lao wen ?"
Zishu menyadarkan Wen Kexing yang melamun di depannya.

"Hah ! maafkan aku A-xu. Tiba - tiba saja aku ingin menghayal, hehehe..."

Wuhu Family (After Word of Honor) | END Where stories live. Discover now