XIV. Wen Kecil

3.4K 383 96
                                    

Musim dingin telah tiba. Halaman Empat Musim di penuhi oleh putihnya salju. Dari depan terlihat anak - anak Empat Musim sedang latihan. Pakaian mereka semua telah berganti dengan yang lebih tebal.

Belakangan ini mereka tidak berlatih bersama Zishu. Sang guru tengah sakit sekarang. Tubuhnya lemas, pusing dan sering sekali muntah.
Wen Kexing sedih melihat istrinya terkapar di tempat tidur. Padahal sebelum musim dingin tiba, Zishu terlihat sangat sehat.

Ketua Lembah berpikir bahwa ini adalah kesalahannya. Ia menuruti perkataan Zishu untuk tetap melanjutkan melakukan Malam Panas. Alhasil istrinya menjadi sakit karena itu.

Sebenarnya, Wen Kexing ingin sekali menyudahi rencana ini. Tetapi dirinya telah berjanji agar tidak menentang semua rencana Zishu. Karena itu, Wen Kexing tidak bisa berbuat apa - apa.

Hari ini Penyihir datang ke kamar Zishu. Ia bermaksud memeriksa temannya yang sedang sakit. Di sampingnya sudah ada Tuan Ketujuh dan Ketua Lembah.

Kemudian Penyihir memeriksa denyut nadi dan bekas luka dibadan Zishu. Beberapa saat setelah memeriksa, penyihir terdiam. Ia berpikir sambil melihat wajah Wen Kexing.

Merasa di perhatikan, Wen Kexing menjadi gugup sekarang. Ia tidak berani menatap Tuan Penyihir.
Dalam hati ia berkata "Kenapa Penyihir melihat wajahku ? Apa jangan - jangan ia tau, kalau selama ini aku selalu meniduri A-xu ?"

*hayoloh 😂

"Bisakah kita bicara sebentar Tuan Wen ?" tanya Penyihir menyadarkan Wen Kexing.

"Ba...baik"

~~~wuhu~~~

Mereka berdua pergi ke ruang tamu. Meninggalkan Tuan Ketujuh di kamar menemani Zishu tidur.
Wen Kexing terlihat gugup sekarang. Ia berpikir Tuan Penyihir akan marah padanya. Karena telah membuat Zishu menjadi sakit.

"Tuan Wen, ada yang ingin ku tanyakan pada mu tentang Zishu" ucap Penyihir

"Tanyakan saja Tuan Penyihir. Aku akan menjawabnya" jawab Wen Kexing.

Dengan wajah serius, Penyihir bertanya "Apakah belakangan ini kalian berdua sering bercinta ?"

"Apa !!!" ucap Wen Kexing kaget setengah mati.

Wen Kexing tidak sanggup menjawab semua pertanyaan Penyihir. Ia kemudian berkata "Tidak terlalu sering. Hanya jika mau saja"

Penyihir menghela nafas. Ekspresi wajahnya menunjukkan bahwa dia sedang ragu sekarang.
"Aku ragu untuk mengatakannya. Ku pikir kita harus memanggil tabib lain. Sebenarnya aku tidak terlalu tau tentang hal ini. Aku khawatir diriku salah perkiraan" jelas Penyihir

Wen Kexing semakin gelisah mendengar penjelasan Penyihir.
"Apakah penyakit A-xu semakin parah ? Kami berdua hanya bercinta dan mengapa bisa penyakitnya tambah parah ! Bukankah dirimu dapat mengobatinya. Jika Tuan Penyihir membutuhkan sesuatu, katakan saja pada ku ! "

"Bukan begitu"
Penyihir menggeleng kepala.

"Lalu apa ?"

"Saat aku memeriksa Zishu. Aku tidak menemukan sesuatu yang parah. Denyut nadi normal, lukanya juga hampir membaik. Namun suhu badannya naik. Karena itu aku kurang yakin !"

Wen Kexing penasaran ia lalu bertanya "Sebenarnya apa yang terjadi pada A-xu ? Aku masih belum mengerti Penyihir"

Dengan nada menyakinkan Wen Kexing, Penyihir menjawab "Melihat kebiasaan Zishu belakangan ini. Sering sekali muntah dan kram bagian perut. Dapat disimpulkan bahwa Zishu tengah Hamil sekarang. Untuk memastikan berapa usia kandungannya, Tuan Wen bisa memanggil tabib khusus dalam hal ini"

Wuhu Family (After Word of Honor) | END Where stories live. Discover now