XIII. Terus Terang

2.7K 363 72
                                    

*Perhatian*
Untuk para Readers bucin WenZhou
Diharapkan menyiapkan tisu dan juga teh manis
Karena di chapter ini terdapat beberapa part sedih ಥ⌣ಥ
Langsung saja, cikicrott !

~~~wuhu~~~

Sudah beberapa bulan berlalu semenjak Zishu dan Tuan Ketujuh memperbaiki dinding kamar. Kini kamar Zishu menjadi sedikit kedap suara.

Tak terhitung berapa kali WenZhou bercinta. Hampir setiap malamnya Zishu berteriak sangat kencang. Beruntung dinding kamar telah di perbaiki. Mereka berdua tidak perlu lagi khawatir pada Chengling.

Setiap hari Zishu selalu berusaha menggoda Wen Kexing. Laopo mempunyai banyak cara untuk mengajak Laogong bercinta.

Bagaimana dengan Tuan Lembah ?

Wen Kexing setiap pagi selalu berdoa. Agar ketika malam nanti, dia tidak akan tergoda pada istrinya. Tetapi percuma saja. Saat malam tiba, dia selalu saja tergoda pada Zishu dan akhirnya mereka pun bercinta.

Keesokan paginya, ia terbangun dan menyesal. Kemudian Wen Kexing berdoa dan berjanji kembali. Begitu seterusnya sampai beberapa bulan telah berlalu.

Tuan Lembah tetaplah tergoda !

~~~wuhu~~~

Hari ini Zishu berencana mendatangi Hantu Duka. Ia bermaksud menanyakan perihal rencana rahasia. Dan tidak lupa untuk membawa kembali botol ramuan yang baru.

Karena itu, pagi ini Zishu pamit pergi pada Wen Kexing. Dia berbohong pada suaminya bahwa ia akan pergi Yueyang untuk menemui Tuan Shen - Shen dan Nona Gao Xiaolian. Wen Kexing yang percaya padanya pun mengizinkan dia pergi.

Dan di sinilah Zishu sekarang, Paviliun mewah milik Hantu Duka. Zishu lalu segera masuk ke dalam.
Hantu Duka mempersilahkan Zishu duduk bersamanya. Di sampingnya ada Liyu yang memegang tas berisikan ramuan.

"Maafkan saya tuan Zhou. Membuat tuan menjadi repot untuk datang kemari" Hantu Duka menunduk meminta maaf.

"Jangan seperti ini Nyonya. Aku sungguh tidak apa - apa" balas Zishu.

Hantu Duka tersenyum melihat menantunya. Kemudian Zishu berkata kembali "Nyonya, panggil saja saya 'Zishu'. Saya senang di panggil nama. Nyonya adalah bibi Lao Wen"

"Terimakasih Zishu. Kau sungguh mulia. Pantas saja Ketua Lembah jatuh cinta padamu" puji Hantu Duka.

Zishu tersipu malu.
Liyu pun ikut tersenyum mendengar Nyonya nya memuji istri Ketua Lembah.

"Nyonya, apa itu ramuan ajaib ?" Tanya Zishu sambil menunjuk botol ramuan itu.

"Benar !
Zishu, apakah kau tidak apa - apa dengan ramuan ini ? Apakah ramuan ini menganggu selera makan mu ?" tanya Hantu Duka khawatir.

"Tidak Nyonya, tidak perlu khawatir. Aku bahkan bisa meminum satu ember penuh, jika perlu ! " jawab Zishu dengan semangat.

"Baguslah. Aku sangat khawatir padamu. Karena aku, kau jadi seperti ini "

"Nyonya tidak salah. Aku juga menginginkan anak ini. Jika rencana ini berhasil, aku sangat berterima kasih sekali pada Nyonya"

Zishu memegang tangan Hantu Duka dengan lembut. Ia tidak ingin Bibi Wen Kexing merasa bersalah.

"Lagi pula, ada saleb ajaib pemberian Nyonya. Aku tak perlu khawatir pada Lao Wen" kata Zishu tersenyum.

"Saat musim gugur berakhir. Kau tidak perlu lagi meminum ramuan ini Zishu " ucap Hantu Duka.

Zishu menatap bingung Hantu Duka.

Kemudian Hantu Duka berkata kembali "Ramuan ini juga ada efek sampingnya. Jadi ku pikir untuk menghentikannya sementara waktu"

Wuhu Family (After Word of Honor) | END Where stories live. Discover now