Bagian Empat

1.3K 219 21
                                    

Enjoy and have a nice day! -una


° ° °

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

° ° °


"Dia," Jeno menarik napas sebelum melanjutkan, "bisu."

Pernyataan Jeno menyita perhatian para pangeran, seluruh mata tertuju pada Jeno. Bahkan Renjun sekalipun, ia mengalihkan pandangannya dari buku yang ia baca untuk menyimak perkataan Jeno.

"Maksudmu, dia tidak bisa bicara?" Jaemin memastikan kalau perkataan Jeno tidak salah.

Jeno mengangguk dengan mantap.

Semuanya membeku.

Haechan mengernyitkan dahinya. "Bagaimana bisa?" ia mengulang pertanyaan itu didalam pikirannya. Kemudian ia menepuk-nepuk bahu Renjun yang ada disampingnya sambil berkata, "benar! Benar!"

Renjun melirik ke arah Haechan dengan tatapan tajam.

"Seharusnya ia berteriak meminta tolong saat kita mengerjainya, bukankah perempuan sangat berisik? Tapi ia hanya diam dan terus berlari. Kau bilang ia adalah putri dari kerajaan Eunomia? Bagaimana mungkin seorang putri kerajaan bisu?" Haechan berceloteh panjang membuat renjun memutar bola matanya.

Jeno membetulkan posisi duduknya, ia tidak tau pasti kejadian yang sebenarnya, tapi penglihatannya cukup jelas untuk mengetahui apa yang terjadi pada gadis itu.

"Dia diracuni, oleh seseorang."

Lagi-lagi pernyataan Jeno membuat semuanya terkejut.

"Hal seperti itu terjadi pada seorang putri?" tanya Renjun kebingungan.

Seorang putri kerajaan sudah seharusnya dijaga dengan ketat, terlebih lagi jika mereka adalah pewaris tahta. Kerajaan Eunomia terkenal oleh Rajanya yang sangat tegas, ia tidak tanggung-tanggung membuat hukuman bagi siapapun yang melanggar peraturan di Kerajaan Eunomia, antara disiksa seumur hidup atau mati.

Lalu, bagaimana bisa hal ini terjadi kepada putri Eunomia? Aneh.

"Jeno, bukankah kau pernah mengunjungi Istana Eunomia bersama dengan Ayah?" ucap Jaemin.

Jeno menyandarkan bahunya, salah satu tangannya menopang dagu, sambil mengingat kembali saat ia pergi ke Istana Eunomia.


Istana yang megah dengan banyak hiasan bunga. Entah kenapa banyak sekali bunga mawar putih didalam istana Eunomia. Bunga mawar putih ada di setiap sudut ruangan, istana Eunomia menjadi sangat harum.

Saat itu adalah kali pertama Jeno bertemu dengan Raja Dejun Archelous Louvanka. Raja yang terkenal sangat kejam, bahkan dari garis  wajahnya saja sudah terlihat bahwa dia adalah orang yang tegas. Namun, ternyata Raja Dejun tidak seburuk yang orang katakan, dia sangat ramah kepada para tamu yang hadir. Sayang sekali, Raja Dejun tak sempat menyapa Jeno dan ayahnya.

Hidden CastleWhere stories live. Discover now