Bagian Tujuh

1.4K 224 94
                                    

Enjoy and have a nice day - una



°  °  °

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

°  °  °

"Mau pergi denganku?" Sebuah suara bisikan terdengar tepat di telinga kiri Aireena, membuatnya terlonjak kaget.

Aireena menoleh, mendapati Haechan yang sedang tersenyum lebar. Entah sejak kapan Haechan berada di belakangnya. Renjun yang tengah berbaring di sofa sambil membaca buku, melirik ke arah mereka berdua, kemudian tersenyum tipis. 

"Bukankah membosankan hanya menonton Renjun yang sedang membaca buku? Ayo pergi bersamaku," ajak Haechan sambil menarik lengan Aireena.

"Duduk," titah Renjun.

Haechan langsung melepaskan genggamannya dan menoleh, "kenapa?!" tanyanya dengan nada yang sedikit tinggi.

"Kau tidak akan mengajak Tuan Putri berburu, kan?" Kini giliran Jeno yang bertanya sambil menuruni anak tangga. 

Haechan tersenyum lebar, sedetik kemudian ekspresi wajahnya berubah menjadi datar, dengan tatapan tajam ia menjawab pertanyaan Jeno, "tentu saja tidak."

Haechan berbalik dan kembali meraih lengan Aireena sambil berkata, "ayo kita berburu."

"HAECHAN RAJEEV HA-" Jeno menggantungkan kalimatnya.

Sang pemilik nama yang merasa dipanggil kembali membalikkan tubuhnya dengan malas. "Kenapa lagi? Aku hanya akan mengajak Tuan Putri untuk berburu ikan, itu tidak akan membahayakannya," lagi-lagi Haechan berbicara dengan setengah berteriak.

Jeno tak menjawab, ia segera menghampiri Aireena dan menatapnya hangat. "Hati-hati Tuan Putri," ujar Jeno dengan senyuman diwajahnya.

Aireena ikut tersenyum tanpa ia sadari.

"Ayo," ajak Haechan yang kesekian kalinya.

Aireena merasa tak keberatan untuk pergi keluar dari kastil, karena ia pun merasa bosan dan tak tahu harus berbuat apa. Jadi kali ini, ikut keluar bersama salah satu pengawalnya bukan ide yang buruk.

Saat di Kerajaan Eunomia, ia memiliki salah satu pelayan yang ia anggap sebagai sahabatnya sendiri. Pelayan itu bernama Noah. Namun semenjak Irina meninggal, Noah pergi untuk mencari ibunya yang menghilang. Ia sangat merindukan Noah, tapi ia tidak tahu apakah Noah akan kembali ke istana atau tidak. Aireena menghela napas.

Danau yang dimaksud oleh Haechan cukup jauh dari kastil. Mereka harus masuk lebih dalam ke dalam hutan yang lebat. Aireena mengangkat kedua sisi gaunnya yang lusuh. Sudah dua hari ia tidak mengganti gaunnya, para pengawalnya tidak menyediakan gaun, Aireena pun canggung untuk meminta sesuatu kepada mereka.

Haechan yang berjalan didepan Aireena tiba-tiba saja melayangkan tendangan ke depan. Aireena terkesiap dan menghentikan langkahnya, saat ia melirik ke depan, tak ada sesuatu atau seseorang disana. Namun Haechan kembali melayangkan tendangannya.

Hidden CastleWhere stories live. Discover now