Bagian Enam

1.2K 206 76
                                    

Enjoy and have a nice day - una.


♡

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.


° ° °

Jaemin menutup bukunya dengan kasar, membuat Renjun menoleh ke arahnya.

"Ada apa?" tanya Renjun yang berada di ranjang sebelah.

"Tidak, aku akan membuat makanan untuk Tuan Putri," ucap Jaemin tiba-tiba.

Renjun mendengus, "kenapa kita harus berpura-pura menjadi pengawalnya? Merepotkan."

Renjun sangat paham keadaan para pangeran selama berada disini. Tak jarang mereka kesulitan karena tak ada satupun pelayan di kastil ini.

Renjun memutar bola matanya malas saat Jaemin bergegas pergi keluar kamar.

Jaemin mengabaikan tatapan kesal Renjun dan memilih untuk menghampiri gadis asing itu. Perlahan ia membuka pintu kamar Aireena. Saat lampu menyala, tidak ada siapapun disana. Hanya ada selimut yang tidak beraturan di atas kasur.

Jaemin menilik sekeliling kamar. Gadis itu benar-benar tidak ada dikamar. Cahaya rembulan yang menembus diantara jendela yang terbuka lebar, membuat jaemin berpikiran buruk. Sepertinya gadis itu kabur lewat jendela.

Dengan tergesa-gesa ia membuka kunci pintu utama dan langsung berlari ke arah gerbang kastil. Namun gerbang itu masih terkunci dengan apik.

Dengan napas terengah ia kembali kedalam kastil untuk mengambil lentera. Namun ia mendapati Renjun yang berdiri didepan pintu.

"Dia ada didapur," ucap Renjun.

Jaemin tertawa kecil dengan napas yang masih terengah. Renjun mengernyitkan dahinya, lalu kembali masuk ke dalam kamar.

Seperti orang bodoh ia mengira gadis itu kabur, ternyata gadis itu hanya kelaparan.

Jaemin berjalan ke arah dapur sambil mengatur napasnya.

Tampak gadis itu seperti sedang mencoba meraih sesuatu. Jaemin tersenyum kecil lalu menghampiri Aireena.

"Sedang apa?" tanya Jaemin tepat dibelakang punggung Aireena.

Aireena terperanjat saat mendengar suara berat itu tepat ditelinga, hingga menjatuhkan roti yang ada ditangannya.

Aireena mulai gemetar. Ia hendak melangkah pergi namun Jaemin memegangi pergelangan tangannya, melenyapkan kesempatan Aireena untuk kabur.

Jaemin memutar bahu Aireena, membuat keduanya kini bertatapan. Aireena menunduk, tak berani untuk menatap Jaemin.

"Apa Tuan Putri lapar?" tanya Jaemin dengan lembut.

Tanpa sadar Aireena mengangguk, namun sedetik kemudian ia menggeleng.

Jaemin tersenyum tipis melihat gadis asing didepannya.

Hidden CastleDove le storie prendono vita. Scoprilo ora