Raiden-chapter 9

133K 12.5K 1K
                                    

Hello💫

Wajib follow sebelum baca.

•••

Raiden memarkir mobil tepat dihalaman sekolah. Sudah pergi membolos lalu kembali lagi mantep memang.

Menemui ke empat teman nya yang sedang melakukan pemanasan dilapangan basket.

"Woi kembaran!" Teriak achan.

Raiden memandang achan datar. "kenal?"

"Sialan lo!" Decak achan sebal.

"Kita turun semua untuk lomba minggu depan," ucap althar.

"Si ajun mana?" Tanya nya.

Althar mendekat menepuk pelan bahu teman nya itu. "Si ajun gak bisa turun, dia sibuk osis."

Ajun ranggana, ketua osis SMA Galantri sekaligus tim basket juga. Siapa yang tidak terpana dengan ketampanan lelaki itu yang sangat menggoda. Bahkan alena pernah terang-terang memuji ajun didepan raiden. Makanya raiden sedikit sensi jika bersangkutan dengan si ketua osis itu.

"Kita tanding di SMA kencana. Sekolah si darren." Bintang bersuara.

"Bukan nya tuh anak bonyok ya, sampe masuk rumah sakit gara-gara dihajar nih anak." Tunjuk doy pada raiden.

"Emang masih sakit, tuh anak katanya gak bisa turun yang gue denger si ada anak baru yang gantiin posisi dia," ucap althar.

"Gak penting, sekarang fokus latihan." Raiden turun kearah lapangan memulai latihan. Skill bermain lelaki itu tidak perlu ditanya 'kan lagi. Sejak kecil raiden sudah pandai bermain basket.

***
Jam menunjukkan pukul 17.00 mereka semua baru selesai latihan.

Meneguk sebotol minuman dingin hingga jakun milik raiden naik turun. Untung sekolah sepi hanya berisi mereka yang berlatihan kalau tidak pasti sudah heboh dengan teriak-teriakan para cewek-cewek.

"Gue cabut." Raiden mengambil tas mengsamping kan dibahu.

"Yoi! hati-hati kembaran!" Teriak achan.

"Dih, pd kali anak ini." Cibir doy menatap achan sinis.

"Iri bilang bos?" Ledek achan.

"Dih ngapain juga gue iri sama lo." Doy memasang wajah super menyebalkan.

"Diem! dah lo pada, bacot banget!" Sentak bintang ngegas.

"Dih, ngegas," ucap doy lagi-lagi dengan tampang menyebalkan.

"Pulang dah lo pada, dicariin emak lo nanti." Althar bersuara, jengah mendengar bacotan teman-teman nya.

"Kita pulang, siapa yang duluan sampai parkiran menang kalo kalah besok traktir mie ayam mang oyon." Usul achan dengan seringai nya.

"Ayo gue mah! siapa takut." Doy berdiri sudah mengambil ancang-ancang untuk berlari.

"Belom mulai bego!" Bintang menendang kaki doy.

Raiden. (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang