Raiden-chapter 20

101K 9.9K 315
                                    

Hello☠️

•••

Pagi ini alena kembali bersekolah setelah libur hari minggu menghabiskan waktu dirumah raiden. Tetap seperti biasa ia menggendong tas berwarna biru kesayangannya berbandul awan dan bintang disetiap resleting tas.

Alena turun dari motor raiden lalu melepas helm milik lelaki itu. "Gak sabar ih mau belajar! hari ini ada kesenian jadi aku bisa ngelukis."

"Ayo," suara berat itu menghentikan ocehan alena.

"Lets go!" Seru alena semangat. Keduanya berjalan bersama hingga didepan tangga menuju kelas alena. "Aku kekelas, dan kamu jangan bolos!" Alena memincing mata curiga dengan telunjuk diarahkan pada raiden.

"Enggak! sana masuk." Raiden mendorong bahu gadis itu agar berhenti mengomel.

"Ck, Gak usah dorong dorong ih!" Alena berdecak kesal.

"Sana buruan." Raiden memasang wajah datar, mengarahkan dagunya agar alena berjalan masuk dalam kelasnya.

"Iyaiya!" Alena berjalan menaiki tangga. Dipertengahan ia kembali berhenti dan menyembulkan kepala. "Awas aja bolos!" Ucapnya lagi.

"Bacot, gak denger." Jawab raiden lalu menghilang dari pandangan alena.

"Ish! jahat banget mulut nya." Dumel alena kesal lalu kembali melanjutkan langkah menuju kelas.

***
"Assalamualaikum." Kata bu sri selaku guru kesenian.

"WAALAIKUMSALLAM." Jawab semua murid.

Bu sri duduk dikursi lalu ia membuka buku sesuai bab selanjutnya. Bu sri memulai menjelaskan sedikit materi.

"Oke setelah mencatat materi yang tadi ibu jelaskan. Kalian bebas melukis apa hari ini. Dan ibu minta maaf harus meninggalkan kelas karena ada urusan ya."

"Iya bu gak papa," saut beberapa murid.

"Oke, ibu tinggal ya. Kalian boleh ngelukis bebas. Jangan ada yang keluar kelas kecuali untuk membeli kepentingan. Dan jangan ribut sampe kedengeran kelas sebelah ya." Kata bu sri sambil mengemasi barang-barang.

"SIAP BU!" Jawab semua murid.

"Bagus, ibu pergi ya. Assalamualaikum." Kata bu sri lalu menghilang dari balik pintu kelas.

"WAALAIKUMSALLAM."

"Eyy! aku mau lukis langit aja deh!" Ucap alena senang.

"Gak bosen lo gambar langit terus?" Tanya rella.

Alena menggeleng sebagai jawaban. "Enggak, aku suka langit soalnya dia yang nampung benda-benda indah, kaya bintang, bulan, matahari. Dan bintang, karena itu aku bisa ngerasain ada bunda disetiap malam." Jelas alena dengan senyum manisnya.

Rella, dira, dan ghea tersenyum mendegar perkataan alena gadis pemilik senyum manis. Sahabat mereka yang satu ini memang cengeng. Tetapi ia adalah gadis kuat yang mampu menyembunyikan kepedihan. Diganti dengan senyuman manis itu.

"Oke! sekarang gue juga mau gambar langit deh, kita tabur bintang yang banyak!" Ucap rella.

"Gue juga mau!" Timpal dira.

Raiden. (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now