Raiden-chapter 14

115K 11.6K 1.5K
                                    

•••

Alena melangkah kaki menelusuri koridor sekolah. Bersama lelaki datar disamping nya. Siapa lagi kalau bukan raiden.

Bruk.

Seseorang menabrak alena. Hingga badan gadis itu terhuyung kebelakang dengan cepat ditahan dengan raiden untung tidak terjatuh.

"Jalannya hati-hati dong tangan a-ku sampai sakit nih," ucap nya.

Alena mendogak menatap siapa orang yang telah menabrak nya. Ternyata anak baru itu.

"Iya maaf ya aku gak sengaja," ucap alena cemas.

"Sakit banget tangan aku," gadis itu mengusap-usap bahu tangan nya. Melirik pada raiden.

"Aku minta maaf, tapi kan tadi kamu yang nabrak aku," ucap alena. Raiden yang disebelah alena menggeram bisa-bisanya alena meminta maaf. Jelas-jelas anak baru itu yang menabrak dirinya.

"Kok kamu malah salahin aku si hiks," isak nya menangis.

"Eh kok nangis aku enggak sengaja, ayo aku anter uks," ajak alena memegang lengan anak baru itu bernama----clara.

"Sama dia aja ke uks nya," tunjuk clara pada raiden.

Alena mengeryit binggung. Lalu mengganguk. "Raiden kamu bisa---"

"Gak usah drama," ketus raiden menatap tajam clara. Lalu ia menarik lengan alena pergi dari situ.

Clara tersentak mendengar jawaban itu. "Kenapa raiden gak bantuin gue sih?!" Clara menghentak kaki kesal.

***
Alena melepas tangan raiden. "Raiden! kenapa lari gitu aja? kan tangan dia masih sakit gak sopan tau gak," saat ini mereka sedang berada di depan tangga menuju kelas alena.

"Bodoh," raiden menyentil kening alena.

"Iya deh! kamu paling pinter," renggut alena kesal.

"Emang,"

"Mana ada orang pinter males, kerjaan nya bolos terus, habis itu berantem masuk ruang bk gitu aja terus," cetus alena.

"Bacot sana masuk," ia mendorong bahu alena.

"Kalo pinter itu kaya ajun, gak pernah bolos, pinter, gak pernah langgar peraturan sekolah lagi," lanjut alena. Semakin membuat raiden mendidih mendegar nama ajun.

"Alena kalau lo masih ngomong. Gue cium lo disini," geram raiden.

Alena tersentak kaget lalu tersenyum jahil. "Rame orang kamu mana berani," tantang nya.

Raiden menarik pinggang gadis itu lalu memeluk erat. "Nantangin lo?"

Alena melotot mata kaget posisi kedua nya sangat dekat. Jika ada guru yang lewat bisa habis sudah.

"Raiden ih, lepas gak?!" Alena memasang wajah garang.

Raiden menggeleng lucu. "Gak mau,"

"Raiden lepas! ini disekolah kalau ada guru gimana?" Panik alena.

"Biarin," acuh nya.

Raiden. (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now