Belanda sudah dekat

218 52 50
                                    

Tahun kedua.

Hitomi sedang dipusingkan oleh tugas-tugasnya. Iya dong, beasiswa.

Ini kalau bukan karena Hitomi sayang sama ayah bunda dan tentu saja ingin membanggakan semua orang, pasti dia sudah pulang sekarang.

Alasan pertama, roommate-nya dia nggak cocok. Hitomi tuh (sebenarnya) tipikal orang yang berpikir dulu sebelum loncat, kalau roommate dia itu tipikal orang yang melihat hal-hal janggal lalu berkata--

"WAW? APA ITU?"

--lalu loncat langsung tanpa melihat apa yang ada didepannya. Jadi mereka nggak cocok.

Alasan kedua, Hitomi tuh susah banget mau belajar bahasa belanda. Ya, bisa sih, tapi aksennya itu berantakan banget. Dua tahun tuh dia kalau bicara pasti multilingual. Dan itu ribet banget terutama kalau dia bicara sama orang yang nggak sabaran, karena ya, Hitomi itu agak lemot.

Alasan ketiga, mendadak Hitomi abis ngeliat instastory ternyata Somi, Daehwi, Winter sama Sungchan lagi foto bareng di warung Pak Jaehwan yang ternyata masih berdiri bahkan 2 tahun setelah Hitomi menginggalkan Indonesia.

Kan Hitomi langsung homesick.

Akhirnya Hitomi telepon Daehwi.

Iya, Daehwi. Soalnya kalau telepon yang lain tuh nggak rame, dan kayaknya dibanding semua teman-temannya cuma Daehwi yang paling ngga tau apa-apa sama keadaan Hitomi, dan Hitomi ngga tau apa-apa sama keadaannya Daehwi.

Jadi kan seru, dua orang yang ngga tau apa-apa ngobrol dengan ketidaktahuan mereka.

Sekaligus Hitomi tau Daehwi adalah orang terakhir yang akan berpikir untuk menceramahi dia. Daehwi kalo diajak ngomongin masalah, malah jadinya mereka ngetawain masalahnya.

"Halo."

"Ya, ini dengan saya Lee Daehwi."

"Bener kayaknya, harusnya Hitomi ikutan jadi pengusaha aja sama Daehwi."

"OMAYGAT TOM-TOM! KENAPA KOK TUMBEN TELPON GUE? BUTUH GAUN KONDANGAN? GAUN NIKAHAN? GAUN PENDAMPING NIKAHAN? ATAU LAUNDRY GAUN NIKAHAN? ATAU-"

"Ih, siapa yang nikah?"

"Ya siapa tahu. Gue kan buka boutique, biasanya kalo orang telepon langsung ke nomer gue mau minta desain custom gitu. Apa kabar Belanda?"

"Belanda sehat. Apa kabar temen-temen?"

"Maksud gue kabar lo!!!"

"Ehehe, sehat kok."

"Semua juga disini sehat. Lo ditunggu. Bang Juned, inget ga?"

"Juned? Juned yang mana?"

"Nama tenarnya Koo Junhoe, June. Nama kampungnya Juned. Lo ditunggu."

"oh bang juned yang jualan--EH BANG JUNED MAU NGELAMAR HITOMI? SERIUS? YA AMPUN OKE, BESOK HITOMI PULANG."

"Kalo Bang Juned mau ngelamar lo, bisa hancur dia di santet Nako sama Somi."

"Ahaha."

"Bukan, bang Juned mau menikah. Lo inget mbak Anna? Rosenna? Rossein? Rozain? AELAH NAMANYA SIAPA DAH?"

[✓] you're still awake? || asahitomiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang