Mahmud bapaknya siapa?

211 57 40
                                    

"Katanya toko kelontong Pak Mahmud punya barang dagangan baru," kata Asahi sambil mengipas-ngipas wajah.

"Mahmud? Kelontong mana lagi?" Tanya Mashiho.

"Itu yang dari pertigaan kamu lurus terus di kiri jalan kan ada tuh toko yang segede-gede gaban yang tulisannya SM, itu tokonya pak Mahmud kan?"

"Sooman, astaga. Pikir gue Mahmud bapaknya siapa," Daehwi ikut duduk disebelah mereka.

"Ya Soman Mahmud. SM. Apalah nggak tahu aku."

Yoi, jadi rencananya hari ini mereka buka bersama, ngabuburit cari takjil, sekalian cari makan kalu bisa.

"Kasian dia, Hwi. Otaknya udah meleleh setengah. Gue udah bilang sih ke yang lain kalau abis ini kita mau cari makan, tapi nggak tahu kemana mereka."

"Yaudah, pindahin dia ke kulkas. Jangan sampe otaknya meleleh. Kasian ntar grup kita, masa otaknya hilang semua. Udah otak gue ilang sama ularnya limbad, otak Somi ilang gara-gara gue, otak lo ilang gara-gara ketemu gue sama Somi, otak Nako ilang karena pacaran sama lo, otak Hitomi hilang sepertiga karena temenan sama Nako, masa dia juga hilang otaknya?!"

"Iya, aku pengen otak-otak," Asahi kemudian berguling-guling di rumput.

Daehwi dan Mashiho kemudian saling pandang dengan pandangan 'yoi, otaknya beneran meleleh'.

"BTW jualan apa Pak Mahmud, As?" Mashiho menoleh kearah Asahi, yang padahal tadi sudah ribut mencari outfit untuk jalan-jalan ramadhan yang kece biar kalau masuk IG nggak malu-maluin, tapi sekarang berada di rumput.

"Sooman, hei. Kalau kita dimarahin Kak Siwon sama Kak Suho habis kita."

"Bukannya mereka harusnya yang kita panggil 'Pak' ya? Kayaknya nggak cocok kalau Siwon kita panggil 'Kak'," komentar Asahi, yang semakin lama semakin hilang otaknya.

"Terus Pak Sooman kita panggil apa?" Kata Mashiho, menatap Asahi iba.

"Engkong, bagusnya malah kita panggil mbah," jawab Daehwi. 

Tidak lama kemudian muncul mobil Xenia berwarna merah milik Somi.

"Maap telat, yok!" Teriak Somi.

***

"Kemana?"

Asahi yang mendengar pertanyaan itu langsung menghembuskan nafas kencang-kencang. "Kupikir kalian lama karena nyari tempat makan dulu."

"Enggak, tadi kunci mobil Somi hilang."

"Bentar, berhenti dulu di toko pak Mahmud," kata Mashiho.

"SOOMAN! AH EMOSI LAMA-LAMA GUE! Astagfirullah, berikanlah saya kekuatan."

Mashiho nyengir, "yaudah, mana tokonya?"

Lalu mobil Somi berhenti di depan toko Pak Sooman, dan mereka melihat ke kiri.

"Mau masuk?" Tanya Somi.

"Pak Sooman jualan otak-otak?" Tanya Asahi.

"Kagak. Kalaupun iya, emang lo sanggup beli? Gantungan masker aja 400 ribu sendiri."

Dan akhirnya mereka puter balik. 

***

Kayaknya diantara mereka yang semangat cuma Somi, Nako dan Hitomi langsung lemes setelah mereka jalan 5KM dan nggak menemukan tempat buat makan.

"Ke mall aja," usul Mashiho.

"Mall jam segini udah penuh nggak sih?" Kata Somi. 

Akhirnya ngga jadi lagi mereka. 

[✓] you're still awake? || asahitomiTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon