Tak kenal maka tak baku hantam

3.5K 388 41
                                    


Natasya POV

Masa remaja dianggap sebagai masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Jika di ibaratkan sebuah bunga, dalam masa remaja di gambarkan seperti bunga yang tengah mekar-mekarnya.

Mencari jati diri, menemukan hal baru, mencari pengalaman dan juga bebas mengeksplorasi diri. Ya itu sih kata orang-orang. Tapi menurutku masa remaja ya masa untuk bermain dan mencoba hal baru yang ingin aku lakukan.

Sebelum berbicara terlalu jauh. perkenalkan, namaku Natasnya Olivia. Panggil saja Nata.

Seperti remaja lainnya, saat ini aku masih duduk di bangku menengah atas. Tepatnya kelas sebelas dan menjabat sebagai kang palak duit kas--alias bendahara kelas.

Sejak SD, jabatanku memang lebih sering jadi bendahara kelas. Karena apa? Karena aku galak dan tidak pandang bulu saat menagih uang.

Oh iya, Aku mau bercerita sedikit pada kalian tentang masa SD yang mencerminkan kalau aku ini bukan anak baik. Jadi dulu tepatnya waktu kelas tiga, aku tidak punya teman satu bangku karena lebih enak duduk sendiri.

Suatu ketika ada murid pindahan dari SD lain. Dan dia di suruh duduk di sebelahku karena kursinya masih kosong. Karena aku tidak suka dengannya, aku sering tuh marahin dia. Bahkan aku menyebutnya 'si cupu'

Nah temen baru yang duduk di sebelahku ini kebetulan cowok. Tapi ya gitu dia jarang ngomong dan pendiem banget pokoknya.

Hampir setiap hari aku ledekin dan marah-marah ke dia. Bahkan sampai dia kena mental dan akhirnya pindah sekolah lagi.

Sebenarnya aku merasa bersalah sih karena kejadian itu, soalnya dia sepertinya sangat tertekan gara-gara ulahku. Tapi dia tidak berani melawan dan cuma nangis di pojokan. Pokoknya puas banget deh kalau liat tuh anak nangis.

Di bangku SMP juga sama, aku sering mendapat masalah gara-gara berantem sama kelas sebelah. Padahal kita berantem ramai-ramai tapi aku yang dapat masalah. Pokoknya kalau ada apapun yang merujuk ke hal buruk, selalu aku yang di anggap menjadi biang keringatnya.

Namun berbeda konteks untuk kali ini. Aku memang tengah mengalami masalah dan harus mendapatkan surat peringatan dari sekolah.

Tetapi itu semua bukan kesalahanku sepenuhnya. Aku melakukan hal ini juga karena membela sepupuku yang rada goblok. Gimana tidak goblok? Mau-maunya saja dia jadi babu dari geng ecek-ecek yang katanya paling keren itu. Halah bacot!

Oke. Dari awal masuk sekolah, aku memang sudah tidak suka dengan lima jamet yang selalu di perbincangkan semua cewek-cewek di sekolahku itu. Tapi karena kali ini sudah kelewat batas dan membuat masalah dengan Raka, aku akhirnya turun tangan mengadukan mereka pada pihak sekolah kalau mereka juga sering balap liar. Eh ternyata dia balas dendam dengan mengambil tas miliku lalu menjemurnya di atap seperti ikan asin.

Hal itu sebenarnya masih bisa di toleransi, hanya saja omongannya itu loh yang bikin pengin nonjok dan akhirnya aku kelepasan sampai harus terkena masalah mendapat surat peringatan dari sekolah seperti ini. Dan di rumah juga harus kena hukuman dari papa tercinta. Lopyu papa.

Sejak pulang sekolah sampai malam ini aku di kurung di kamar dan tidak boleh pergi kemana-mana. Alhasil ya hanya goleran di atas kasur sambil menatap langit-langit kamar. Hape dan laptop semuanya di sita tanpa terkecuali.

Dari pada gabut, mari kita ghibahin lima jamet dari geng Black devil yang bikin aku pengin jadiin tumbal santet online itu.

1. Galang Geraldo.

 Galang Geraldo

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.
prickly flower (Tamat)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin