33. Bertahan karenamu

475 74 11
                                    


"Malam Minggu mau nonton nggak?" tanya Galang sembari menaruh tas di atas meja kemudian dirinya duduk di kursi.

"Tumben banget," Natasya mengerutkan dahi.

"Ya biasanya kan orang pacaran gitu nggak si?"

Bobi dan Zela yang mendengar obrolan mereka kemudian berdehem dan meledek Natasya.

"Cie yang udah punya pacar," kata Zela tersenyum jahil.

"Ciee ciee," sahut Bobi.

Natasya hanya mengerucutkan bibirnya kemudian kembali menatap Galang.

"Sama Aku doang apa sama temen-temen kamu juga?"

"Ya berdua lah, mana ada mau kencan tapi rombongan."

Natasya mengangguk.

"Nat, aku nanti nggak bisa nganterin kamu pulang sekolah. Kamu pulang sama Raka gapapa?," tanya Galang membuat Natasya mengangguk.

"Santai aja, tapi mau kemana?"

"Ada urusan."

"Sama siapa?"

Galang memajukan wajahnya dan malah menarik ujung hidung Natasya.

"Sama temen, sayang."

Ucapan Galang sontak membuat teman-teman sekelasnya langsung bersorak. "CIEEEE."

Natasya benar-benar gugup. "Lang, hih malu-maluin tau!"

Gadis itu langsung menghadap ke depan dan melipat kedua tangannya di atas meja. Hal tersebut membuat Galang terkekeh.

Beberapa saat kemudian, guru masuk ke dalam kelas. Semuanya menghadap ke depan, termasuk Galang dan Natasya.

******

Bel pulang sekolah sudah terdengar, Natasya terlihat menunggu Raka di parkiran. Sementara Galang sudah pergi meninggalkan sekolah sejak tadi.

"Hai Hulak," sapa Altar saat melihat Natasya duduk sendirian di parkiran.

"Gue congkel mata lo baru tau rasa!"

"Waduhhh ngeri bos. Ngapain lo di sini?"

"Ngemis," jawab Natasya ketus.

Altar maju beberapa langkah seperti hendak mengambil ancang-ancang untuk menonjok Natasya, tapi tentu saja itu tidak beneran karena ia masih ingin hidup. Apalagi sekarang gadis di depannya ini adalah pacar Galang.

"Gue nanya serius njir. Ngapain lo di sini? Kenapa nggak pulang sama Galang?"

"Bukannya Galang ada urusan sama lo dan teman-teman lo?"

Altar menggeleng. "Enggak, band kita kan udah bubar semenjak Vano keluar. Kita juga udah jarang ngumpul sekarang, apalagi Galang bucin banget sama lo."

"Terus Galang sekarang kemana?"

"Ya mana gue tau, kan lo yang pacarnya. Bukan gue."

Natasya tiba-tiba terdiam. Ia memikirkan kira-kira kemana Galang pergi tanpa memberitahunya sama sekali?

****

Disisi lain, Galang menepikan motornya di kantor polisi. Ia berjalan cepat ke dalam sana untuk bertemu seseorang.

Ya, dia adalah Max. Orang yang hampir saja menghilangkan nyawa Natasya saat itu. Max memang menjalani hukuman sesuai dengan tindakannya karena usianya yang sudah legal dan sebenarnya dia bukan siswa SMA lagi.

Max yang sudah memakai baju tahanan kini terlihat menampakkan senyum miring pada Galang. Keduanya duduk berhadapan.

"Sekarang gue bakal nagih janji lo setelah berhasil masukin lo ke dalam penjara. Kenapa lo selalu ganggu hidup gue? Mulai dari embel-embel balapan, tawuran, sampai hal lainnya?" Galang kini menatap wajah Max dengan cukup serius.

prickly flower (Tamat)Where stories live. Discover now