Bagian Dua Puluh Tiga

3.2K 390 99
                                    

An: woah!! Seneng banget... Pas tgl 23 kemarin aku buka wattpad yang emang udah jarang aku buka. Dan aku kaget sekaget-kagetnya pas liat rank Tie to the Knot bisa mencapai segini.

Daebak! Mantul!

Notifikasi yang biasanya sepi, beberapa hari ini rame sama vote dan komen

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.


Notifikasi yang biasanya sepi, beberapa hari ini rame sama vote dan komen. Semoga sampai seterusnya yaa... 😍😍

Terimakasih buat yang udah komen dan bikin aku semangat buat up. Biasanya aku tuh kek males lanjutin work ini karena emang wordsnya bisa sampe 4k, jadi bisa makan waktu yang lama. Tapi karena udah dikasih semangat sama kalian aku up hari ini... Hehehhee

Btw, aku mau tanya gimana sih caranya promoin ditwitter dijaman sekarang?

Soalnya udah beda banget dr taun 2012 an wakakakakakak


Happy reading!!!

29 mei 2021

Nagapirang




📝


Menyatukan dua pikiran dalam pernikahan memang tidaklah mudah, tapi Jeno mulai mengerti dan merasakan bahwa ternyata tidaklah sesulit itu. Apalagi yang bersanding dengan dirinya adalah Zetta.

Kecuali dibagian istrinya itu akan marah-marah kalau ia teledor menaruh handuk di kasur atau ketahuan main game sampai pagi menjelang, atau karena cemburu pada Leia, sisanya selama hampir dua bulan ini mereka tidak pernah berdebat yang sampai menimbulkan perkara serius meski memang waktu kebersamaan mereka juga masih tergolong singkat.

Awalnya Jeno memang sempat merasa kalau Zetta sering menyembunyikan isi hatinya dan lebih suka diam. Sering juga Jeno merasa Zetta melakukan pemberontakan-pemberontakan kecil dalam diamnya itu. Tapi sekarang menurutnya Zetta jadi lebih penurut dan tidak sulit diatur, mungkin itu juga yang membuat Jeno gampang menaruh hati dan langsung sayang kepada Zetta. Ditambah lagi istrinya itu sudah mulai terbuka dan sering bercerita dengan segala beban yang bercokol dikepala maupun hatinya. Jadi Jeno pun mulai melakukan hal yang sama, ia akan menceritakan segalanya dengan Zetta.

"Loh kok bisa? Kata Mama, kamu tuh penurut, baik banget gitu anaknya. Malah Mama bilang kamu terlalu sempurna sebagai seorang anak." binar dimata Zetta penuh keingintahuan yang mana membuat Jeno terpesona pada pandangan cemerlang itu.

"Nggak ada yang sempurna, Taa. Aku cuma terlalu pintar buat nutupin itu semua." ucap Jeno setelah ia menceritakan masa sekolah dan hobi balap motor liarnya.

Zetta menolehkan wajahnya lagi pada Jeno yang berkata demikian dengan wajah lempengnya. Tak lama Zetta kembali melihati jemari kecilnya yang sedang diusap-usap oleh Jeno bagaikan mainan. Bisa Jeno lihat bagaimana binar Zetta masih juga terang, tanda kalau si ibu hamil ini belumlah mengantuk, beda sekali dengan dirinya.

Tie To The Knot (Jeno)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt