Prolog

86 53 74
                                    

Aku awali hari-hari dengan senyuman yang terlihat indah tapi menyedihkan.

Mengapa? Iya orang yang selalu aku temui setiap saat sekarang harus pergi meninggalkan aku seorang diri.

Tak tau harus kemana? Namun aku selalu ingat pesan almarhumah mama 'Suatu saat orang yang selalu ada akan pergi tanpa tahu kapan waktunya, jadi jangan pernah menyesali apalagi menganggap bahwa Allah tak sayang padamu.'

Setiap hari pesan itu selalu terlintas di pikiranku, mungkin karena rasa rindu ku kepada mama yang sangat dalam. Hingga tak ada niatan untuk ku menyalahkan takdir Allah, aku tahu Allah akan memberikan kemudahan asal umat nya selalu taat kepadanya.

Tapi, jika bisa dikembalikan ingin sekali aku melihat, memeluk, bercerita, dan menangis kepada mama.

Mama adalah sumber kebahagiaan aku.

Papa? Kemana papa? Bagaimana rupanya? Kapan aku bertemu nya?

Tak pernah tahu siapa papa, namun aku sangat menyayangi nya. Andai kemudahan itu bisa dipilih aku ingin memilih untuk tahu siapa papa? Dan Dimana papa?

Sungguh senang jika aku tahu itu.

Mungkin semuanya akan berproses akan ku tunggu hasil dari proses itu.

🍁🌸🍁

Tepat 6 tahun dimana aku kehilangan sosok mama yang setiap detik aku rindukan.

Mama, sekarang Zia sudah besar. Zia yang dulu baru berumur 11 tahun sekarang akan berumur 17 tahun. Zia sudah terpisah dari mama sejak 6 tahun yang lalu.

Mama kangen Zia gak? Kalau Zia kangen banget sama mama, cuma takdir Allah ga pernah bisa ditebak. Allah sayang sama mama, mama orang baik yang dipilih Allah untuk bertemu dengan nya.

Selalu do'a in Zia ya ma, tanpa do'a mama Zia ga bisa apa-apa. Zia pamit pulang ya mama, nanti Zia akan datang lagi, mama istirahat dengan tenang ya i love you and miss you mom.

BERTAHAN Where stories live. Discover now