8. Butuh Uang

19 9 31
                                    

Happy Reading 🐝

◌⑅●♡⋆♡LOVE♡⋆♡●⑅◌

Kanzia kembali ke rumahnya setelah pulang dari SMA GEMPAR. Dirinya merasa sangat lelah dan kelaparan, untung ia selalu menyiapkan bahan-bahan makanan di kulkas.

Kanzia membuka pintu kulkas sambil melihat-lihat bahan yang akan ia olah menjadi makanan. "Hm, masak apa ya?"

"Mie tiaw goreng pedes enak kayaknya."

Setelah berpikir sejenak, ia lanjut mengambil bahan-bahan dan melakukan kegiatan memasaknya dengan santai. Walaupun perutnya udah gak santai hehe

15 menit kemudian...

Selesai sudah kegiatannya memasak. Kini Kanzia tengah duduk di meja makan dengan sepiring mie tiaw goreng pedes buatannya, tidak lupa membaca do'a sebelum makan.

Ting!

Bu Tia

Selamat sore Kanzia
Ibu ingin memberi tahu kamu bahwa uang spp kamu sudah nunggak tiga bulan, tolong segera dicicil ya agar tidak semakin banyak totalnya.

Iya bu maaf, kasih Kanzia waktu 3 hari lagi ya bu
Terima kasih

👍🏻

Selesai mengisi perut yang tadinya kosong, sekarang Kanzia beranjak ke kamarnya untuk beristirahat sejenak dan mengerjakan tugas sekolahnya.

Kanzia melihat bingkai foto yang ada di depan meja belajarnya. Kemudian ia mengambil dan mengusap sekilas foto itu. "Mama, Kanzia kangen. Banyak kenangan kita yang sampai sekarang Zia ingat dan tak pernah Zia lupakan. Mama pasti ingat kan tiga hari lagi Zia ulang tahun Ma, dan ulang tahun ini akan sama seperti tahun lalu dan tahun sebelum-sebelumnya."

Kanzia tersenyum. "Mama, Zia izin kerja ya. Oh iya satu lagi Ma, Zia izin ya mau cari tahu tentang papa." kemudian ia mengecup figuran foto yang dipegangnya dan meletakkannya kembali ke tempat semula.

"TETEP BERTAHAN WALAU BANYAK RINTANGAN. INGAT SELALU NOTE FROM MAMA."

Kanzia terkekeh setelah mengatakan itu, ia lanjut mengambil beberapa buku tugasnya untuk dikerjakan.

≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡

Ishana menghampiri suaminya di ruang tamu dengan membawa secangkir teh hangat di tangannya.

Ishana meletakkan teh tersebut di meja, lalu duduk di sofa yang berseberangan.

"Mas, kamu belum dapat info apa-apa lagi?" tanya Ishana membuka obrolan.

Fairel menggelengkan kepalanya, "Aku gak akan nyerah, tiga hari lagi adalah hari ulang tahunnya."

"Aku yakin pasti dia akan ziarah ke makan Raima," ujarnya lalu mengambil teh yang ada di hadapannya.

Ishana mengangguk paham.

"Aku boleh ikut kamu nanti?" tanya Ishana.

"Kenapa tidak, kita harus jelaskan kepadanya."

"Tapi aku rasa tidak harus semuanya dalam satu waktu, Mas. Kita juga harus perhatikan kondisi nya," ucap Ishana memberi saran.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 14, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

BERTAHAN Where stories live. Discover now