7. Setengah Titik Info

22 13 38
                                    

Happy Reading-!!

18.45

Fayola menghampiri Kanzia yang tengah berada di ruang tamu dengan beberapa buku novel milik Fayola yang dipinjamnya.

"Hei."

"Iya, kenapa Yola?" tanya Kanzia yang mendengar sapaan dari Fayola.

"Asik banget sama novel nya, sampe Yola yang gak diajak main," ujar Fayola dengan wajah sedih yang dibuat-buat.

"Aduh sorry habisnya novel nya seru banget sampe Zia aja lupa kalau ini punya orang hehe," jawab Kanzia yang diiringi dengan kekehan.

"Emang ceritanya tantang apa?" tanya Fayola sambil mendekat ke sofa yang diduduki oleh Kanzia.

"Tentang ayah yang tega menyiksa anaknya cuma karena istrinya meninggal waktu melahirkan anak terakhir nya itu. Jujur Zia sedih banget baca cerita ini, feel nya dapet terus banyak konflik-konflik lain yang bisa dibilang sulit tapi dia mampu bertahan hidup," jelas Kanzia dengan wajah yang sedih.

"Oh itu, Fayola udah baca dan ya sad end."

"Hah?! Kok gitu ya Allah kenapa harus sad?" tanya Kanzia kaget.

"Iya bener, mau gimana lagi udah keputusan dari penulisnya kita gak bisa apa-apa lagi. Yang bisa kita ambil cuma hikmah dari ceritanya," jawab Fayola.

"Gak kuat kalau harus sad end."

"Makan dulu nanti lanjut lagi, ayo," titah Fayola sembari berdiri dan menarik tangan Kanzia untuk segera beranjak ke meja makan.

20 menit kemudian...

Kanzia dan Fayola sudah selesai melaksanakan makan malam, mereka melanjutkan kegiatan yang sempat tertunda. Kanzia kembali ke ruang tamu untuk membaca kelanjutan cerita novel tadi, Fayola mengambil laptop untuk mengerjakan beberapa tugas yang belum selesai.

Kanzia dengan serius membaca cerita tersebut hingga tak melihat kedatangan Fayola yang berada dihadapannya.

Fayola memandang nya dengan heran, "Serius amat."

"Gak tega baca nya Yola," ucap nya lirih.

"Eh-eh kok aduh, don't cry Zia. Ingat ini cuma cerita fiksi yang gak nyata, jangan dipikirkan lagi ya," sahut Fayola menghampiri Kanzia dan memeluknya.

"Gak bisa ini bener-bener parah. Yola gak nangis waktu baca ini?" ujar Kanzia seraya bertanya dengan isakan kecil yang ikut menyertai.

"Gak mungkin ada orang yang baca ini dengan tawa. Pasti sedih dan bisa-bisa nangis seperti kita berdua," jawab Fayola seraya mengelus pundak Kanzia agar sedikit tenang.

"Udah sampai mana?" tanya Fayola.

"End."

"Oke. Besok kan Sabtu kita olahraga bareng mau gak?" tanya Fayola disela-sela kegiatannya yang membereskan laptop dan beberapa novelnya.

"Siap, Mbak Yola."

"Ya udah sana tidur duluan, entar Yola nyusul," titah Fayola.

Kanzia mengangguk lalu berdiri dengan membawa beberapa novel yang ia pinjam.

≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡

Sabtu, 19 Juni 2021

Pantulan sinar matahari yang sangat terang masuk kedalam celah jendela di kamar Fayola.

Dua anak gadis tersebut menggeliat sambil mengucek mata nya. Kanzia mendudukan badannya agar bisa lebih segar dari rasa ngantuk nya.

BERTAHAN Where stories live. Discover now