1 9

2K 195 6
                                    


“Sayang”

“heum??”

Sunoo menoleh ke belakang mendapati sang suami sedang menatap melas dirinya, terlihat sekali seperti kucing yang minta di elus.

“Capekkk”rengeknya.

“Capek ngapain sih? Kakak cuman berdiri doang masa capek.”ujar sunoo heran.

“lihat dong pegel kakak liatin kamu masak..”ujar Sunghoon.

“yang nyuruh kakak liatin aku masak juga siapa? Gak ada kakak, sana duduk aja.”

“Gak mau!”

“Tuh kan, disuruh duduk gak mau. Mau kakak tuh apa sih?!”sewot sunoo mematikan kompor dan berbalik menatap Sunghoon sambil berkecak pinggang.

“kakak mau awasin kamu, takut kamu kenapa-kenapa dek.”ujar Sunghoon mendekap tubuh yang sedang berbadan dua itu.

“Sunoo cuman masak kakak!”rengeknya.

Sunghoon terkekeh, “I know, tapi kakak harus jaga-jaga kalo kamu tiba-tiba mules mau lahiran, lagian nih ya... Kamu tuh harusnya banyak-banyak istirahat biar bibi aja yang masak.”nasihat Sunghoon membawa tubuh sunoo untuk duduk di sofa.

dan menyuruh bibi (maid) yang mengurus rumah selama sunoo mengandung melanjutkan masakan sunoo yang tertunda.

“Sayang dengerin kakak, ini bulan kedelapan kamu dan perkiraan dokter Minggu depan kamu operasi Caesar, dan bisa aja saat kamu masak dede bayi mau keluar... Kakak tuh harus siaga kalo menyangkut kamu sayang, nurut ya sama kakak hm?”lanjutnya memberi kecupan singkat di bibir penuh sunoo.

Sunoo mengangguk tapi tetap cemberut padahal ia sangat ingin memasak untuk suaminya itu, tapi apa boleh buat semua yang di katakan Sunghoon memang benar.

“Sunoo mau kakak usap-usap perut sunoo, biar dedek nya gak nendang mulu...”pinta sunoo.

“dedek nya nendang terus ya? Pasti sakit ya sayang?”tanya Sunghoon tangannya mengelus perut yang membesar itu sesekali mengecupnya.

“eung... Tapi sunoo seneng setiap kali sunoo ajak ngomong dedek nya ngerespon dengan baik, sunoo jadi pengen cepet-cepet liat dedek.”ujar sunoo dengan mata berbinar menatap Sunghoon dan perutnya bergantian.

Sunghoon terkekeh gemas melihat sunoo begitu bahagia ingin menyambut sang buah hati yang akan lahir.

“cepet lahir ya sayang? Ayah mau ketemu sama kamu secepatnya.”

Sunoo mengusap kepala Sunghoon yang berbicara didepan perutnya, dan terkikik geli saat Sunghoon mengecup nya berkali-kali.

“dek makanannya udah siap ini, ayo makan dulu.”ujar bibi.

Sunghoon menoleh dan menuntun sunoo agar duduk lebih dulu, lalu dirinya disamping sunoo.

Yang lebih muda melahap makanan didepannya itu dengan lahap, selama kehamilan berlangsung nafsu makan sunoo bertambah membuat Sunghoon senang.

“pelan-pelan sayang makannya, semua nya punya kamu gak ada yang ambil.”ujar Sunghoon gemas mencuri kecupan di pipi yang mengembung penuh makanan itu.

“Eung!!”

Sunghoon sangat gemas dengan kelakuan manis nya ini, Semoga keluarga mereka selalu diberkahi kebahagiaan dimanapun mereka berada.






























CERTAINTY [Sungsun] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang