25. Tentang Belajar

844 134 21
                                    

2 bulan kemudian.....

Suasana pagi hari yang menyejukkan, menambahkan kesan semangat untuk belajar. Yedam yang sudah memasuki tahun terakhir nya bersekolah di sekolah ini, harus makin rajin belajar untuk persiapan ujian dan memasuki dunia kuliahnya.

Yedam sudah mempersiapkan matang-matang untuk kedepannya. Tinggal dia berusaha dan berdoa. Berharap bisa memasuki kampus yang dia inginkan.

"Kak, buku matematika lo gue pinjam ya." ucap Doyoung selaku teman kelasnya di tahun ini.

"Ambil aja." Yedam melanjutkan aktivitas membaca buku nya.

"Selamat pagi orang-orang tercinta ku." seru Jaehyuk yang baru saja masuk ke dalam kelas.

Doyoung melambaikan tangannya heboh, karna teman ributnya datang.

"Gimana kabar lo bro." Jaehyuk ber-tos ria dengan Doyoung.

"Baik kawan." jawab Doyoung tidak kalah heboh.

"Baru kemarin nggak ketemu udah heboh." ucap Asahi yang baru datang dan langsung duduk di samping Yedam.

"Oh, iya Doy kenapa lo bisa sakit, hah?" tanya Jaehyuk dengan ekspresi wajah yang sangat mendalami peran.

"Waktu hari Senin gue kehujanan." Doyoung berjalan ke meja belakang Yedam dan duduk di tempatnya.

"Nggak di jemput lo?" Jaehyuk langsung menghampiri Doyoung dan  duduk di sampingnya.

"Supir rumah pulang kampung jadi gue naik ojek kemarin."

"Kasihan sekali sahabat satu kita ini." Jaehyuk menepuk-nepuk kepala Doyoung.

Yedam meletakkan buku nya dan memposisikan tubuhnya menghadap kedua oknum yang sedari tadi heboh sendiri.

"Udah mendingan Doy?" tanya Yedam.

Doyoung mengangguk. "Makasih udah jenguk ya kemarin."

"Terpaksa." jawab Asahi, tapi orangnya masih menghadap ke papan tulis.

Yedam senyum. "Kemarin Asahi khawatir banget loh Doy. Sahabat tersayang nya sakit."

"Nggak."

"Tsundere nya di kurangin ya Pak." cibir Yedam.

"Terlalu sayang dia." Imbuh Jaehyuk.

Asahi acuh, tidak menghiraukan mereka bertiga yang sudah asik dengan dunianya sendiri, yang gosip dimana pun berada. Apalagi saat mereka satu kelas. Udah nempel keket kek ulat. Kemana-mana harus berempat. Sampai-sampai Asahi mengetahui fakta bahwa Yedam sudah berpacaran dengan Haruto. Walaupun cuman mereka bertiga yang tau. Satu sekolah tidak ada yang tau tentang hubungan Yedam dan Haruto. Tapi tetap aja bikin sakit hati! Asahi udah nggak mood. Sifat tsundere dan irit senyum nya kembali lagi.

"Gue ketemu cowok ganteng Dam." ucap Doyoung sambil membuka buku matematika milik Yedam.

"Dimana?"

"Di depan gerbang noh."

"Dih, nggak jadi kepo nya." Yedam memutar tubuhnya, bersiap untuk baca buku.

"Dam, seriusan gue ketemu cowok ganteng." Doyoung menoel-noel punggung Yedam dengan pulpen nya.

"Nggak mau tau," Yedam melihat ke sampingnya. "Asahi udah ganteng sendiri."

Asahi yang sedang minum botol Aqua seketika menyemburkan air nya ke depan.

Uhuk!

"Asahi please jangan mati dulu." ucap Jaehyuk dari belakang.

"Asahi terlena sama pujian Yedam kaya nya." Doyoung senyum-senyum nggak jelas.

WHY - Harudam /END.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang