42. Permohonan maaf

704 126 24
                                    

"Maaf.. sekali lagi aku minta maaf." Yedam membungkuk berkali-kali meminta maaf ke anggota geng motor Haruto. Rasa bersalah terus menyelimutinya, kejadian kemarin malam membuat sebagian besar menyakiti hati teman-teman Haruto ini. Yedam yang terus-menerus tidak enak hati pun memberanikan diri untuk datang ke basecamp tanpa sepengetahuan Haruto.

"Emang lo punya salah?" tanya Junghwan sambil berjalan menghampiri Yedam. Junghwan berkacak pinggang menatap Yedam yang menunduk.

Yedam mendongak. Tubuh Junghwan terlalu tinggi untuk dia tatap sejajar. "Hah? I-iya, maaf sudah membuat kejadian tadi malam. Maaf.. aku sudah mempermalukan kalian dan aku juga sudah membuat Haruto bertindak gegabah. Maaf..." 

"Haruto tau lo kesini?"

Yedam menggeleng kecil. "Maaf.. aku bakalan bilang sama Haruto bu—"

"Haruto benar. Dia sudah ngambil keputusan tepat!" Hyunsuk yang sedari tadi hanya memperhatikan Yedam akhirnya membuka suara. Karna bagaimanapun ini bukan salah Yedam. Dia bisa memaklumi kondisi tadi malam.

"Lo punya hubungan sama Haruto udah berapa lama?" tanya Junghwan.

"U-udah lama.. dari Haruto kelas 10."

"Kalian pacaran selama itu nggak ada yang tau?"

"Ada sih, cuman beberapa."

"Pantes Haruto nggak bawa gebetan lagi selama itu. Ternyata udah ada pacar," sahut Mashiho yang baru saja membuat jus untuk Yedam. "Minum dulu sini, Dam. Wan, Anak orang suruh duduk dulu. Dia ibu negara loh.. Haruto tau lo giniin di slepet mampus lo."

Junghwan menggaruk tengkuknya, "Hehe.. namanya juga lagi pdkt."

"Mau di mutilasi Haruto kek nya." sahut anak-anak yang lain.

"Lapor aja sama Haruto!" anak-anak yang lain mulai mengkompor-komporin suasana.

"Rekam buat barang bukti."

"Telfon Haruto cepat."

"Cepu banget dah lu!" sinis Junghwan tapi sedetik kemudian tersenyum lebar ke Yedam dan mempersilahkan Yedam untuk duduk.

"Di minum dulu, Dam. Kalau bisa lo disini sampai Har—"

"Apa kabar permisah.. sehat kan? Nggak stress?" baru saja datang Jeongwoo langsung heboh sendiri. Jeongwoo tersenyum lebar hingga giginya terlihat.

"Kumat nih bocah." Junghwan menggeleng melihat kelakuan Jeongwoo.

"Eh? Kak Yedam? Ada disini, Dam?" Jeongwoo menarik tubuh Junghwan untuk berdiri dan mengusirnya karena dia ingin duduk di samping Kakak kelasnya ini. "Apa kabar..."

Yedam mengangguk, nggak tau harus ngapain. Karna dia masih canggung dengan orang-orang di sekitarnya. Walaupun Yedam sangat mengenali Jeongwoo tapi dia harus bersikap sopan di hadapan orang-orang yang dia kecewakan.

"Udah lama ya disini?"

Yedam menggeleng.

"Lo jangan sok akrab deh, minggir sana. Gue mau pdkt, sapa tau Yedam tiba-tiba suka sama gue." Junghwan menarik-narik tangan Jeongwoo untuk pergi dari tempat duduknya.

"Apa sih! Gue capek ini loh mau duduk. Lagian kalau lo deketin Yedam gue bilangin ke Haruto mampus..."

"Pada cepu lo!" kesal Junghwan, dia berjalan keluar basecamp dengan mulut yang terus mendumal menyumpah serapah Jeongwoo yang sudah menggagalkan acara PDKT-nya.

"Mau kemana, heh! Sapi!" seru Jeongwoo.

"Nyari gebet– ah.. ada Angel nih..."

"Kenapa dia?" tanya Jeongwoo entah pada siapa tapi melihat ke Yedam. Yedam hanya menggidikkan bahunya sebagai jawaban.

WHY - Harudam /END.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang