bagian 29 : perkataan Vino

275 45 2
                                    

Jangan lupa vote dan coment nya 💜

Happy reading!

Hari terus berlalu,gadis itu semakin hari semakin giat belajar tetapi tidak waktu dulu yang benar-benar melampiaskan kecewanya kepada Seokjin lewat kegiatan belajarnya hingga ia menjadi gila belajar. Tetapi sekarang beda, walaupun Amora giat belajar gadis itu tidak pernah melewatkan jam makannya.

Sudah 3 hari,gadis itu sering berkunjung ke rooftop itu. Sehabis latihan untuk penyaringan nanti,ia akan pergi ke rooftop. Duduk di bawah situ dan mengeluarkan kertas berisi soal-soal yang sudah di jawab dan juga di bahas. Ia mempelajari itu terus terkadang sebelum ke rooftop,gadis itu membeli beberapa cemilan dan minuman. Ia mempelajari di bawah sinar matahari bewarna jingga. Tidak lama berada di atas rooftop hanya 1 jam lalu ia pulang

Rasa rindu?

Rasa rindu itu masih ada di dalam diri Amora. Sampai detik ini lelaki itu belum mengirimi pesan. Lagi-lagi membuat fikiran negatif Amora datang kembali. Gadis itu Terkadang menangis sebentar di atas rooftop sembari memegang bandulan kalungnya namun setelahnya ia berhenti menangis,mengelap air matanya, menyemangati dirinya sendiri dan mempelajari kembali soal-soal itu.

Gadis itu masih seperti biasa, tersenyum dan tertawa bersama temannya dan juga Vino. Bahkan tak jarang Vino atupun temannya melihat Amora yang tengah melamun di sela-sela pembicaraan mereka. Gadis itu tersenyum kembali walaupun rasa rindu dan rasa khawatir masih berada di benaknya.

Sedangkan di dalam rumah. Ia masih seperti biasa, suka menggoda kakaknya. Tetapi yang membedakannya, setiap malam ia selalu memegang handphone sembari menatap langit malam dari luar jendela, berharap lelaki itu mengabarinya atau memberinya pesan hanya menunggu 1 jam lalu gadis itu tidur dengan perasaan sedih

**

Hingga hari penyaringan pun tiba, semua anak yang terpilih di sekolahnya masing-masing memasuki sekolahnya. Yaaa mereka mengadakan penyaringannya di sekolah Amora karena itulah sekolah diliburkan

30 menit sudah gadis itu berada di toilet menatap pantulan dirinya lewat cermin sembari menenangkan dirinya sendiri. Ia terlalu gugup sampai-sampai ia tidak mampu mengatur nafasnya.

Gadis dengan rambut yang di gerai menatap cermin sembari mengatur nafasnya. Berkali-kali ia tersenyum untuk menguatkan namun berkali-kali juga usaha itu gagal. Salah satu sikap yang paling ia benci adalah saat ingin lomba atau ingin melaksanakan ujian. Ia seperti orang gila karena kehilangan akalnya hanya karena ini

Ia mengeluarkan handphonenya untuk melihat jam 09.00 am. Berarti 1 jam lagi penyaringan akan dimulai. Tidak ia tidak boleh berada di sini, jika ia menghabiskan waktunya disini,maka ia tidak akan punya waktu untuk mempelajari materi nya kembali.

Amora tersenyum lalu menyelipkan rambutnya ke belakang daun telinga. Mengeluarkan earphonenya lalu memasangkan ke handphonenya. Jarinya langsung memencet lagu yang ingin di dengarnya

Lagu anpaman milik BTS mulai terdengar di telinganya,ia tersenyum. Perlahan keluar dari toilet. Ia melangkahkan kakinya melewati para murid yang berbeda seragam dengannya.

Ia memasuki kelasnya yang akan bertarung dengan siswa/siswi yang tentunya dari sekolah yang berbeda. Gadis itu kebagian tempat duduk di tengah. Ia mulai membuka soal-soal yang diberikan oleh guru pembimbing nya.

45 menit menit telah berlalu akhirnya bel masuk berbunyi yang membuat beberapa anak memasuki kelasnya dan duduk di tempat duduknya masing-masing. Seperti biasa, Amora melepaskan sumpalan earphonenya dan memasukkannya handphonenya dan juga earphonenya ke dalam tas begitu juga dengan soal-soal tersebut

Idol || Kim Seokjin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang