BAB 5

232 145 45
                                    

Gadis itu melempar ponselnya asal. Ia beranjak menuju kamar mandi. Kedua sahabatnya hanya bisa melongo di buatnya.

"Tuh anak kenapa dah?" gumam Acha bingung.

Aluna mengedikan bahunya acuh. "Gak tau, palingan Nathan kan?" Acha hanya mengagguk malas.

***



Di sisi lain lelaki yang sedang memegang ponsel berlogo apel di gigit itu, terdiam bingung.

Di sisi lain lelaki yang sedang memegang ponsel berlogo apel di gigit itu, terdiam bingung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Emang gue ngasih harapan ya?" gumamnya. Ia beranjak dari tempatnya menuju kamar mandi. Suara wanita paruhbaya yang sedang mengomel menggema di area dapur.


Nathan yang sedang menuruni tangga, langsung menutup telinga nya.


"Mamah berisik banget si?" ucapnya kesal.


Wanita yang di panggil mamah itu menoleh "Papah kamu tuh Nath ... masa belom bangun?"

"Ya jangan teriak-teriak di dapur juga, masih pagi."

"Lahhh??? gimana mamah dong, rumah juga punya mamah."

"Bodoamat." sergah Nathan.

Mamah Anggun memutar bola matanya malas, ia langsung beralih menaiki tangga, berniat membangunkan suaminya yang masih tertidur pulas.


~o0o~

"Kita mau kemana dah?" tanya Acha.

"Bawel banget lo Cha! Tinggal ikut aja dih." jawab Putri gerah sendiri.

"Yeee sensi amat lo!" ketus Acha tak mau kalah. Aluna hanya menatap mereka datar.


"Kalian berdua berisik banget sih?" Aluna angkat bicara. "Ini juga Put, kita mau kemana? Dari tadi kamu cuma ngajak jalan-jalan doang. Tapi Nggak tau arah."


Memang benar, tadi setelah Putri keluar dari kamar mandi. Ia langsung mengajak kedua sahabatnya untuk jalan-jalan. Acha sebenarnya malas, tapi karena paksaan Luna, akhirnya ia mau.


"Ihhh tau ah, gue lagi badmood!" jawab nya dengan wajah masam.

"Badmood gara-gara siapa, di lampiasinnya ke siapa." cibir Acha penuh dendam.


Setelah berjalan cukup lama, sampailah mereka di taman. Ketiga gadis tersebut langsung menuju bangku taman. Acha mengambil ponselnya di saku celana. Ia membuka room chat nya dengan Zidan.

Three Slave Girls Love [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang