Selesai makan malam, Abah pergi keruang kerjanya. Bang Oci bareng Kak Jun nemenin Uji yang lagi belajar. Mas Nonu lagi dihalaman depan, gatau dah ngapain tuh orang. Ngapelin wewe kali.
"Kebalik, Dek, angka enam perutnya dibawah sebelah kanan. Angka sembilan perutnya diatas, sebelah kiri" Kak Jun ngulang penjelasan ini udah 7 kali :) tapi Uji masih aja lupa
"Gini, Kak?" Kak Jun ngangguk pas liat tulisan Uji udah bener
Uji mikir bentar, "Kak, huruf g yang besar mirip sama angka enam kan?" Kak Jun ngangguk, "Huruf g yang kecil mirip sama angka 9?" Kak Jun ngangguk lagi
"Kok huruf g ngikut-ngikut angka sih, Kak? gak kreatip"
Kak Jun ikut mikir, "Iya yah, kok gak kreatip"
"Kok lo ikutan goblok sih, Kak?"
"Kok lo baru tau sih, Bang?" yang ini suara Mas Nonu yang baru masuk ke dalam rumah
Sebelum sempat dapat lemparan sandal dari Kak Jun, Mas Nonu buru-buru melipir naik ke atas.
Tujuan Mas Nonu adalah ruangan yang letaknya disamping kamar Abah. Ya, ruang kerjanya si orang tua.
"Bah," panggil Mas Nonu sambil ngetuk pintu
"Masuk" saut Abah dari dalam
"Kasih Abah waktu 10 menit, abis itu kita bicara" Mas Nonu ngangguk dan duduk disofa yang letaknya gak jauh dari meja kerja Abah
Setelah 10 menit, Abah letakin letakin kacamatany di meja dan nyusul Mas Nonu yang duduk di sofa, "Kenapa, Mas?"
Mas Nonu senyum, "Kayak yang Abah liat tadi, Nonu bikin cewe nangis"
"Berdiri" suruh Abah
BUG!
Tepat ketika Mas Nonu negakin badannya satu pukulan dari Abah mendarat di perut Mas Nonu bertepatan dengan masuknya Uji ke ruangan Abah yang mau nunjukin hasil belajarnya bareng Kak Jun dan Bang Oci tadi.
Mas Nonu yang udah jatuh tersungkur dibawah memegangi perutnya yang terasa nyeri dibuat kaget dengan Uji yang mendekat dengan air mata dipipinya.
Abah ikutan kaget dengan hadirnya Uji
"Abah jahat! Mas Nonu kenapa dipukul?!"
"Mas gapapa, Dek, tadi main gelitikan kok, bukan dipukul" sebelah tangan Mas Nonu ngusap air mata Uji
"Bohong! Adek bisa liat ya Abah mukul Mas Nonu," Uji berdiri didepan Abah dengan berkacak pinggang berlagak menantang, tapi kok jadinya lucu sih, "Kalo Abah bisa mukul Mas Nonu, pukul Uji juga! Sekarang!" noh kan, gemay :"
Abah ketawa terus bawa Uji kegendongannya, "Gak mau ah, mau sayang Adek aja, gamau dipukul"
Abah ngusak rambut Uji gemas trus nurunin Uji dari gendongannya, "Yuk bantu Masnya ke kamar"
Waktu Abah mau deketin Mas Nonu ditahan sama Uji, "Jangan! Abah jangan deket-deket sama Masnya Uji ya!"
Uji deketin Mas Nonu dan narik tangannya pelan. Sebuah usaha buat bantuin Mas Nonu, "Ayo Mas Nonu sama Adek aja, kita gak usah temenin Abah" diakhir katanya, Uji melirik sinis ke Abah
Dengan perlahan Mas Nonu berdiri dan mendekati Abah, "Maafin Nonu ya, Bah"
Abah ngangguk, "Balik ke kamar gih, ntar Abah bawain obat. Nanti ceritain ke Abah ya kenapa cewe tadi bisa nangis?" Mas Nonu ngangguk terus balik ke kamar bareng Uji yang menggenggam jari telunjuk Mas Nonu erat
Liat langkah dua anaknya yang kian menjauh Abah tersenyum. Anak-anaknya penuh tanggung jawab, bahkan Uji yang sekecil itu.
Abah turun kebawah dan liat dua anaknya yang lain lagi main ps, "Kak, Bang, ke kamar Nonu gih"
YOU ARE READING
3D(uda)
Fanfiction"We are not like family, we are family" -Kata Bonon salah satu anak kembar kesayangan Papi dan Abang kesayangan Ican-Uji Selamat membaca! Cover by: jeonghanlopyu (@yourbae159)