My Bae

2.2K 357 14
                                    

Hari ini hari terakhir Mas Gyu dan Koh Hao ujian nasional. Koh Hao udah punya plan untuk selanjutnya mau kuliah jurusan apa. Beda dengan kembarannya. Ayah sampe pusing ngeliat kelakuan itu bocah satu.

"Lo minat banget di Sastra Mandarin, Koh?"

Koh Hao ngangguk, "Pilihan gue dua sih, antara Sastra Mandarin atau desain grafis"

Mas Gyu mikir bentar, "Gue minatnya kemana ya?"

"Ke cewe(?)"

Mas Gyu menjentikkan jarinya didepan wajah Koh Hao kemudian berdiri seraya menbusungkan dada, "Mingyu Dilan Haidar akan mencari Milea baru"

Kemudian meletakkan tangannya dibahu Koh Hao, "Duhai kembaran ku, do'akan jalan ku untuk menemui calon ibu dari anak-anak ku" lanjut Mas Gyu masih mendramatis

Ngeliat Ayah yang turun dari lantai dua dan mendekati mereka, Mas Gyu bersuara kembali, "Ayahanda ku, tolong berikan restu dan duitmu kepada anakmu ini"

Ayah Han ngeluarin tiga lembar uang seratus ribu untuk Mas Gyu, "Cukup?"

Mas Gyu ngangguk, "Terimakasih wahai Ayahanda" setelahnya Mas Gyu pergi buat nyari milea versi Mas Gyu sendiri

Ayah ambil duduk disamping Koh Hao, "Udah ada tujuan selanjutnya, Dek? Sastra Mandarin atau desain grafis?"

"Jalur undangan Hao nyoba desai grafis, Yah. Tapi sampe D3 aja karena pendidikan vokasi. Gapapa kan?" Ayah ngangguk "Trus Sastra Mandarin kayaknya jalur ujian tulis aja"

"Itu kembaran mu abis lulus mau masuk mana?"

Koh Hao mengedikkan bahunya, "Masuk neraka sih kalo dia"

Si Ayah ketawa, "Kamu ini"

Ditempat lain, Mas Gyu lagi nikmatin minuman kesukaannya yaitu es teh panas. Es teh panas ini yang jual cuman dua. Warkop Koprol sama warkopnya Mang Bulan dan kebetulan sekarang Mas Gyu lagi ada di warung Mas Bulan.

Sambil minum es, Mas Gyu modus ke anak gadisnya Mang Bulan yang lagi nonton drakor di hp-nya

"Neng, suka nonton drakor juga?"

Anaknya Mang Bulan ngangguk ragu, "Suka, kenapa, Bang?"

"Pinter bahasa Korea dong"

Si Mba ketawa pelan, "Gak bisa banyak, sekedar aja, Bang. Tapi kalau lulus nanti, pengennya kuliah di Sastra Korea"

"Bagus dong, tapi sebelumnya jangan panggil 'Bang' coba"

Si Mba nge-pause drama yang ditontonnya, "Jadi?"

"Panggil Mas aja, itu panggilan dikeluarga soalnya" ujar Mas Gyu setelah menyesap minumannya

"Tapi aku kan bukan keluarganya Bang Mingyu"

"Latihan dulu, Neng"

Si Mba ketawa, "Ada-ada aja sih"

"Eh tadi beneran mau masuk Sastra Korea?" perempuan yang diajak bicara sama Mas Gyu ngangguk, "Latihan dulu sini sama Mas Mingyu. Kalo bener semua berarti kamu lulus tes"

Si Mba ngangguk dan nerima tantangan dari Mas Gyu

"Senior bahasa Koreanya apa?"

"Sunbae"

Mas Gyu ngacungin jempolnya, "Cekepp. Trus kalo junior?"

"Hoobae"

"Pinter ih mamanya anak-anak" Mas Gyu tepuk tangan singkat, "Kalo kamu?"

"Dangsin gak sih?"

Mas Gyu menggeleng, "Salah"

Si Mba gak terima. Setaunya, dia bener kok!

"Biasa aja mukanyaa" Mas Gyu mendorong pelan kening si Mba kebelakang, "Emang kamu salah kok. Senior bahasa koreanya Sunbae, kalo junior hoobae. Nah kalo kamuu.... My Bae"

Tatapan si Mba jadi datar, "Sesenengnya Bang Mingyu ajalah"

Bener Mba, seseneng Mingyu Dilan Haidar aja.

-------

"Gyu, abis UN kok gak coret-coret? Cupu lu ah" Bang Oci nyamperin Mas Gyu yang lagi ngangkat galon dari minimarket buat dibawa kerumah

Mas Gyu nurunin segalon air dari bahunya, "Ntar malem abis isya. Join gak?"

Bang Oci ngangguk, "Pinjemin gue baju dong"

"Elah, Bang. Beli yang baru ngapa. Bapak lu kaya"

"Udah malem, Gyu. Kaga ada yang jual"

Mas Gyu ngangguk, "Ntar gue bawa sekalian"

Waktu Mas Gyu mau ngangkat galon lagi, dihentikan sama pertanyaan dari Bang Oci, "Ngapa harus abis isya sih? Lu kagak takut disamperin tim jaguar?"

"Kalo malem, bokap udah tidur jadi dia ga liat baju gue yang udah gak punya bentuk. Gue lebih takut sama Ayah daripada tim jaguar, Bang"

"Bener juga. Bokap lo serem"

Tiba-tiba dari dalam terdengar teriakan, "CI! CANDY CRUSH ABAH LO YANG NGAPUS KAN!? BELOM AJA LO YANG ABAH ILANGIN DARI KK!"

Bang Oci meringis sementara Mas Gyu natap Bang Oci dengan tatapan iba, "Bokap lo gak serem, memang akhlak lo yang minus, Bang"

Malamnya Mas Gyu sama Bang Oci bener-bener kealun-alun kota buat konvoi bareng anak SMA yang lain. Karena Koh Hao gak ikutan, jadilah baju bekasnya dipinjem Bang Oci.

Di alun-alun, mereka gabung sama temen-temennya Mas Gyu.

"Gyu, yang itu siapa?" Bang Oci nunjuk satu perempuan yang rambutnya dicat ombre. Atasnya ungu, bawahnya ijo tua.

"Syarah. Cantik?"

Bang Oci ngangguk, "Pepet gih, lagi sendiri dia"

"Eh, tapi lo bukan cowo idaman dia, Bang"

Kening Bang Oci berkerut, "Loh? Kenapa?"

"Dia suka cowo yang baik-baik. Kayak Mas Nonu misalnya"

"Maksud lo gue bukan cowo baik-baik?"

"Emang lo pikir lo cowo baik-baik?"

Bang Oci diem, "Engga sih"

Jam 1 dini hari mereka baru sampai di rumah masing-masing. Mas Gyu masuk setelah dibukakan pintu oleh Bang Dika dan mendapat omelan panjang dari Abangnya itu. Rasain lu Mas

Sementara Bang Oci masuk kerumah tanpa membangunkan siapa pun karena Bang Oci bawa kunci serep. Didalam rumah udah gelap. Bang Oci jalan ke kamar mengandalkan senter dari hp-nya.

Bang Oci kaget pas ngeliat ke tangga ada sosok kecil yang terduduk sambil menenggelamkan kepalanya ke lipatan tangan. Yap, Uji.

Bang Oci yang tadinya mau ke kamar ngurungin niatnya, "Dek"

Uji yang ngerasa ada yang ngelus kepalanya terbangun, "Abang" Uji langsung meluk kaki Bang Oci yang duduk berdiri didepannya

"Kok tidurnya disini?"

"Nungguin maling" jawab Uji asal karena matanya bener-bener ngantuk

"Tidur dikamar Abang aja yuk"

Uji ngangguk, "Gendong tapi"

Bang Oci nolak, "Jalan aja ya" Bang Oci bukan gamau gendong si Adek, tapi kalau Uji digendong, Uji bakal nyandarin kepalanya ke bahu Bang Oci yang notabene baju yang dipakai Bang Oci sekarang beraroma asap rokok yang kuat dan bahaya untuk adiknya itu.

Dengan langkah terseret, Uji ngikutin Bang Oci yang jalan ke kamarnya di lantai satu.

-----

Terimakasih telah membaca cerita ini 💎

Yourbae159

3D(uda)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ