Budak-Budak Nackal

2.1K 309 42
                                    

"Abah?" Uji muncul didepan pintu kamar Abah

"Hm? Kenapa, Dek?" Abah ngalihin pandangan dari hp ke Uji yang melangkah mendekati Abah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Hm? Kenapa, Dek?" Abah ngalihin pandangan dari hp ke Uji yang melangkah mendekati Abah

Uji ngegelang pelan. Badannya direbahkan di samping Abah dengan wajah menghadap ke ketiak Abah. Tenang, Abah harum semerbak.

Hening sesaat. Tangan kanan Abah sibuk mengetik sesuatu di hp-nya sedangkan tangan yang satunya lagi mengelus punggung Uji.

"Abah besok perginya harus pagi banget?"

Abah matiin hp-nya dan diletakkan dinakas disamping kasur dan mengangguk. Jadi besok tuh Abah mau ke Solo. Masih ingat tentang Abah yang ditipu sampe 10 miliar? Yang waktu Abah cerita ke si Ayah tapi malah dibilang 10 M gak ada apa-apanya sama ludah Papi.

Kalau ingat, nah itu yang mau Abah selesaikan ke Solo.

"Besok lombanya ditemenin sama Ankel Jojo sama Onty Ruby aja ya?"

"Iya, Bah" padahal dalam hati Uji rasanya pengen merengek biar Abah gak jadi pergi dan nemenin dia lomba besok. Tapi Uji sadar, kayanya urusan Abah kali ini penting banget.

Besok paginya, dengan di antar Mas Nonu dan Kak Jun Abah berangkat dari rumah menuju bandara pukul 4 pagi. Abah juga berat sih mau ninggalin anak-anaknya gatau dah kenapa. Kaya ada yang nahan buat tetap dirumah.

Mas Nonu sadar sama raut gelisah Abah, Mas Nonu ngelus lengan Abah, "Abah pergi aja, ntar Nonu, Kakak sama Abang yang nemenin si Adek. Jangan khawatir, Bah"

Abah menghela nafasnya kasar, "Lu pada kaga kuliah?"

"Kuliah gak lebih penting dari si Adek, Bah"

"Itu mah alesan lo doang"

Kak Jun ketawa membalas omongan Abah. Gak lama dari itu, pengumuman kalau pesawat akan take-off terdengar. Abah meluk dua anaknya satu per satu, "Abah pergi ya"

Kak Jun dan Mas Nonu ngebales pelukan Abah, "Hati-hati ya, bah"

---

"Peserta nomor 5, Zidan Athala!" MC acara lomba ini keliatannya gak kenal capek. Dari mulai acara ini, suara yang terus-terusan mendominasi ruangan selebar aula ini.

"Semangat adek Abang!"

Uji tersenyum menatap tiga abang kembarnya yang hadir, "Do'ain Uji ya"

"Pasti! Gih, udah ditunggu ibu gurunya" Kak Jun nunjuk Bu Ody yang berdiri tak jauh dari mereka.

Di panggung, Uji lagi-lagi mendengar suara si MC, "Haloo, Zidan! Tos dulu sini"

Uji dan si Kakak MC bercanda sebentar diatas panggung sebelum Uji mulai menyanyikan lagunya. Saat intro mulai terdengar, Uji melihat kearah tiga laki-laki yang menyemangatinya. Bahkan saking semangatnya, sebelum berangkat ke tempat lomba tadi Bang Oci meminta spanduk bekas dirumah Pak RT kemudian menuliskan nama Uji besar-besar disana. Dan sekarang sepanduk itu sedang diangkat tinggi-tinggi oleh mereka bertiga.

3D(uda)Where stories live. Discover now