I miss you

13.1K 1K 105
                                    


"Oh ayolah, Jung!" Jimin mendecak, memijat pelipisnya tak habis pikir pada boss sekaligus sahabatnya ini. Sangat gila juga idiot, Jimin bahkan sampai ingin membotakkan kepalanya sendiri sebab gemas dengan sikap Jungkook yang kesetanan ingin pulang ke Korea untuk menemui istrinya.

"Jangan gila seperti ini! 1 minggu lagi kita akan pulang!" Jungkook menoleh tajam, menusuk netra Jimin lalu mengetatkan rahang.

"Aku gila!? Ya.. aku gila!"

Jungkook mendekat, menarik kerah baju kemeja Jimin lalu melanjutkan ucapan sarkasnya.

"Aku gila tak bertemu dengan istriku selama 4 minggu! Satu bulan kau tau?"

"Hanya satu bulan--"

"What the fuck! Kau tau 1 bulan itu berapa lama? 31 satu hari, 744 jam, 43.896 menit! Aku tak bisa jauh dari istriku, sialan!" dilepasnya kerah itu dengan cara mendorong hingga Jimin terhurung kebelakang.

Pria bermarga Jeon itu lalu menjauh, memasukkan kedua telapak tangan kedalam saku celana bahannya.

"Aku tak bisa meninggalkan istriku!" Jimin mendecih, menepuk-nepuk kemeja bagian dadanya.

"Kau bahkan mengurung istrimu sendiri di mansion.." sahutnya. Membuat emosi Jungkook kembali naik padahal tadi sempat reda.

"Aku tidak akan memukulmu karena kau masih kuanggap sahabatku" tangannya mengepal dibalik celana. Urat dipelipisnya terlihat jelas tapi Jimin tak bisa melihat, sebab Jungkook memunggunginya.

"Kau benar-benar akan meninggalkan proyek besarmu? Crazy.." Jimin duduk diatas sofa yang terdapat diruangan itu, pria itu menaikkan kaki kirinya keatas kaki kanan.

"Aku tak bisa disini terus"

"Ya, aku tau Paris jauh dari negara kita, tapi cobalah pikirkan lebih matang lagi"

Jungkook menghela napas kasar, mengusap matanya lalu memijat pelipisnya. Rasanya sangat pening jika perdebatan ini dilanjutkan. Jungkook hanya ingin pulang ke Korea untuk menemui Lalisa sebab sudah 4 minggu terakhir, pria itu tak bisa melihat secara langsung wajah istri cantiknya.

Jungkook diharuskan terbang ke Paris untuk menyelesaikan beberapa pekerjaannya. Sempat terlintas ide untuk mengajak Lisa ikut kesana, sekalian liburan tapi diurung sebab Jungkook tak mau Lisanya dilirik oleh para pria barang sedikitpun disana.

Jangan tanyakan lagi bagaimana keseharian pria itu selama di Paris. Pria itu seperti orang gila, Jungkook akan mengacak-ngacak seluruh isi ruangan jika semisal Lisa tak mengangkat panggilan vidio atau panggilan suaranya.

Tidak hanya itu, Jungkook bahkan pernah membanting ponselnya tapi gagal saat Jimin dapat menangkapnya dengan waktu yang tepat. Bahkan Jungkook tak segan-segan untuk merobek berkas penting yang berada didekatnya dan Jiminlah yang harus membuatnya lagi.

Poor Jimin-shi

Kendati Jungkook dan Lisa setiap hari melakukan panggilan vidio, tapi rasanya Jungkook belum puas. Jungkook ingin lebih dari itu, seperti; menyentuh wajah Lisa, mencium aromanya, mencium wanita itu, lalu.. menyapa anaknya.

Jungkook sangat merindukan wanitanya, andai saja dia memiliki pintu kemana saja milik doraemon yang bisa membawanya kemanapun  yang ia mau, maka Jungkook tak akan seperti ini.

Memang benar jika Jungkook dapat mengawasi wanitanya lewat layar monitor yang tersambung oleh CCTV yang berada di Mansionnya. Tapi sayangnya Jungkook tak memasangnya juga dikamar, jadi Jungkook hanya dapat melihat jika Lalisa sedang berada ditaman atau diseputaran Mansion, kecuali kamar utama.

Bukan hanya Jungkook dan Jimin yang tersiksa disini, Lisa juga merakannya. Selain rindu yang terpendam, Lisa juga sedikit merasa risih dan semakin tersiksa diKorea. Sebab, Jungkook selalu meneleponnya setiap jam bahkan menit, apa Jungkook tak bekerja disana sehingga dapat menyempatkan waktu untuk menghubungi Lisa setiap menit?

My Possesive Husband✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora