Him

4.2K 546 41
                                    

Lama ya saya ninggalin kalian?

Hena menatap Lisa dengan tatapan sendu, wanita itu menghela napas setelah membereskan peralatan p3k didalam kotak.

"Maaf merepotkanmu, Hena." Cicit Lisa merasa bersalah. Hena tersenyum tipis, rasa kantuknya memang masih begitu terasa namun ia tidak bisa mengabaikan Lisa yang tengah terluka.

Jadi tadi, Lisa tidak sengaja memecahkan gelas dan berakhir terluka saat hendak membersihkannya. Lukanya memang kecil, namun rasanya begitu perih dan darah Lisa keluar cukup banyak hingga Jungsan yang melihatnya dibuat khawatir serta panik.

Pada akhirnya, Jungsan memanggil Hena dan meminta bantuan pada wanita itu untuk mengobati luka Lisa.

"Tidak masalah, Nyonya."

"Mommy.." Jungsan datang dengan segelas air putih ditangannya. Laki-laki itu lantas duduk disisi Lisa dan mengulurkan air itu untuk Lisa minum.

"Terima kasih." Balas Lisa lalu meminum air itu hingga tersisa setengah.

"Mommy baik-baik saja?" Jungsan masih terlihat cemas seperti diawal Lisa kecelakaan. Laki-laki itu menatap mata Lisa dengan maniknya yang nampak berkaca-kaca.

Lisa tersenyum simpul sambil mengusap lembut rambut sang anak dengan tangan kirinya.

"Sure, baby."

Jungsan memeluk lengan Lisa sambil mencicit dengan suaranya yang rendah. Ia memejamkan matanya sesaat.

"Jungsan takut Daddy akan marah."

Lisa tersenyum setelah menghela napas panjang.

"Tidak akan terjadi jika dia tidak tau."

"Tapi Daddy sangat pintar, Mom. Dia pasti akan tau." Ujar Jungsan sambil menatap Lisa.

"Tidak jika seseorang tidak memberitaunya."

"Mommy lupa disini ada cctv?"

Ah, itu dia masalahnya.

Lisa mengalihkan pandangannya menatap sebuah camera tersembunyi disudut atas ruangan tersebut. Ia lalu menatap Hena yang nampak menampilkan senyum paksaannya.

"Daddy akan marah, Mom." Ujar Jungsan dengan nada cemasnya. Sedang Lisa hanya bisa menatap nanar kearah depan sambil membatin.

"Kau benar, Sayang. Daddymu pasti akan marah."

_____💐_____

Udara pagi ini cukup dingin, jarum pendek telah menunjuk angka delapan. Ini sudah pagi dan Lisa belum menemukan presensi Jungkook sejak kemarin. Jujur saja, Lisa sedikit merasa cemburu dan terbakar. Pikirannya tiba-tiba dipenuhi dengan hal-hal negatif.

Jungsan sudah pergi kesekolah, laki-laki itu akan mengetuk pintu kamar kedua orang tuanya tiga kali dan itu bertanda khusus jika ia akan pergi kesekolah.

Lisa belum sempat turun sejak ia terbangun, ia hanya merenung didalam kamar sambil menatap kearah luar jendela.

Hena sudah sempat memanggil Lisa untuk sarapan dibawah tetapi agaknya Lisa tidak mau dan hanya ingin berada dikamarnya saja untuk saat ini.

Dering suara ponsel terdengar, Lisa menoleh singkat lantas mengambil benda pipih itu yang kebetulan berada didekatnya. Tanpa melihat nama, Lisa sudah menerima panggilan tersebut lalu menempelkan ponselnya ditelinga.

"Lisa-ya.."

Dahi Lisa mengernyit dalam ketika mendengar suara seorang wanita yang terdengar parau. Wanita itu lantas sedikit menegakkan punggungnya dan mencoba merespon suara dari seberang.

My Possesive Husband✔Where stories live. Discover now