06.don't need me?

846 110 2
                                    


Enjoyyy...

.
.
.

Keesokan harinya, chenle ke gudang minyak bekas itu untuk mengecek apa yang terjadi, dan mencari bukti.

Ke gudangnya bersama sungchan dong.

Jisung sudah pergi sejak tadi pagi.

Sore dia tidak jadi pergi.

Soalnya ada urusan mendadak, entah urusan apa, jadi dia pergi pagi.

Chenle dan sungchan berjalan menelusuri luar gudang, mengelilingi setiap sudut nya.

Oke, ternyata tidak ada apa apa.

Akhirnya mereka memutuskan untuk memasuki gudang.

Dan sialnya pintu utama nya tergembok oleh gembok besar.

Karena mereka tidak punya kuncinya, jadi mereka memutuskan untuk melewati pintu belakang gudang.

Yang sialnya terkunci juga, tapi gembok nya lumayan kecil sih.

Bisa lah dihancurin pakai batu.

Akhirnya sungchan pun mengambil sebuah batu besar dan memukul gembok itu dengan batu. Syukurnya ternyata bisa dibuka.

Mereka pun memasuki gudang bekas pabrik minyak itu.

Gelap sih, tapi untung ada cela kecil di gudang itu sehingga sinar matahari bisa masuk.

Mereka menelusuri dalam gudang, tidak ada apa apa, hanya gentong gentong bekas yang seperti nya dahulu digunakan untuk menyimpan minyak.

"Kurasa tidak ada yang mencurigakan?" Ragu chenle.

"Kau benar, ayo kita pergi" Sungchan langsung menarik tangan chenle dan menuju pintu keluar.

Brakk

Pintu itu tertutup

Padahal tidak ada orang dan tidak ada angin.

"AWAS CHENLE!" sungchan mendorong chenle, pemuda zhong itu terjatuh karena terdorong.

Dor

"ARGGHH" Sungchan memegang lengan atasnya, mengeluarkan darah.

"SUNGCHAN!!" chenle kaget, sungchan tiba tiba ditembak lengannya.

"Hahahaha, kalian terpancing dengan jebakan ku? Kupikir kalian lebih pintar dariku" Orang itu, si orang misterius yang memakai masker dan hoodie hitam, dia juga memakai celana panjang hitam.

"Siapa kau?!" Chenle bergerak mundur, orang misterius itu terus mendekat.

"Kau masih bertanya siapa aku? Kau sungguh melupakan ku?" Orang itu menodongkan pistolnya tepat di dada kiri chenle.

"Apa kau ikut campur tangan dalam pembunuhan Lee yeji?" Tanya chenle.

"Kalau aku bilang iya bagaimana?" Orang itu membuka maskernya.

Dan orang itu ternyata, hwang jeongin?

"Tuan jeongin? Apa selama ini anda membunuh anak anda sendiri?" Chenle berusaha berbicara tenang dengan aura positif nya.

"Kau tau? Kenapa aku membunuh bocah sialan itu?" Jeongin menatap rendah chenle.

"Sebenarnya apa rencanamu tuan jeongin?" Chenle berusaha berbicara tegas.

"Keinginanku? Melenyapkanmu!" Jeongin menembakan peluru ke dada kiri chenle.

Srakk

Dorr

not chen but chenji  {Chenji/Jichen}Where stories live. Discover now