18.Traitor

498 62 2
                                    


Enjoyyy....

.
.
.

Sudah 5 hari sejak kejadian itu,chenle sudah keluar dari rumah sakit sejak kemarin,hari ini dia akan mengunjungi ibu tiri nya ke penjara,meminta penjelasan.

Dan dirinya mendengar kabar sedih yaitu ayahnya ditemukan tewas di rumah nya di China.

Kabar sedih itu semakin bertambah sedih saat tau ibu tirinya lah yang membunuh.

Alasannya pasti sama,harta.

Sudah chenle duga,dari pertama kali dia melihat sang ibu penampilannya sudah mencurigakan,perhiasan dimana mana bahkan di jari kakinya,baju baju bermerek,tas bernilai miliaran,dan gaya gaya glamor lainnya.

Chenle pun ke tempat dimana ibunya ditahan sementara sebelum akhir nya ditentukan waktu dan tempat ibunya akan dipenjara.

Pastinya jisung selalu menemani.

"Kau mau makan dulu?"

"Tidak,aku akan menengok mama dulu baru makan"

"Baiklah" ujar jisung sembari berfokus pada jalanan.

Mereka sedang berangkat menuju kantor polisi.

"Kau tau,aku merasa sangat bersalah pada kakak ipar,dia dan anaknya masih menunggu kepastian kebangkitan hyungku"

"Sudahlah,itu semua takdir,terus lah berdoa agar hyungmu cepat pulih dan siuman" ucapan chenle dibalas anggukan kecil dari jisung.

Takdir itu menyedihkan memang,tapi jika takdir berjodoh dengan chenle menyenangkan.

Sesampainya mereka di sana,chenle langsung masuk ke sana ditemani jisung.

Dia ditemani petugas kepolisian dan jisung menemui ibu tirinya.

"Ma.." ucap chenle memanggil ibu tiri nya yang sedang terduduk membelakangi dirinya.

Ibu tirinya itu menoleh,menatap chenle dengan tatapan datar.

"Kenapa mama ngelakuin hal ini?mama mau bunuh aku sama jisung,mama juga bunuh papa,aku gatau mama bakal ngelakuin hal gila kayak gini" ibu tirinya itu menghela nafas malas.

"Jangan panggil aku mama mu anak sialan,aku bukan ibumu"

"Tapi aku sudah menganggapmu ibuku"

"Kau bukan anakku,aku tidak mau mempunyai anak sepertimu"

"Maaf karena dulu aku sangat ceroboh sampai sampai membunuh bayi yang dikandung mama,tapi sungguh aku tidak bermaksud,itu ketidaksengajaan" entah permintaan maaf ke berapa yang sudah chenle lontarkan ke ibunya,tapi benar benar tak di beri kesempatan.

"Kalau kau mau mendapat maaf ku,kau bebaskan aku dari kurungan ini!" Ujar sang ibu

Jisung memegang bahu chenle dan menatap kekasihnya itu serius,jangan sampai chenle terbuai dan langsung membebaskan ibu tirinya.

"Tidak bisa,mama sudah berbuat salah" jisung bernafas lega saat chenle berkata demikian.

"Kau tega kepada ibumu sendiri?aku sudah mengurusmu sejak kau kecil walau aku membencimu!"

"Tapi kau bahkan tidak peduli denganku,kau selalu meminta maid mengurusku"

"Kan tetap saja,selama ayahmu bekerja aku selalu menjagamu"

"Maaf ma tidak bisa,aku akan mengurus sidangmu nanti,sampai bertemu di ruang sidang" chenle segera pergi diikuti jisung.

"Yaa!!!zhong chenle!! Bocah sialan awas saja kau!!"

.
.
.

Chenle dan jisung sedang berada di sebuah kedai ramen seafood.

Ini sudah menjadi kedai langganan chenle sejak pertama kali mereka buka.

not chen but chenji  {Chenji/Jichen}Where stories live. Discover now