12.see you

599 82 20
                                    


Enjoyyy....

.
.
.

Paginya chenle benar benar didandani sangat cantik untuk pertemuan pertamanya dengan calon suami nya.

Chenle mandi dan dipakaikan baju yang bagus dan mewah lalu setelahnya di make up.

Sepanjang di dandani chenle hanya melamun, tatapannya kosong, terkadang ia menitihkan air matanya sembari bergumam kecil.

Benar benar menyakitkan.

"Tuan muda, tolong berhentilah menangis, make up mu bisa luntur" Pelayan itu berceloteh, memakan waktu sangat lama jika chenle terus menangis, acara make up ini tidak selesai selesai.

Chenle tidak menanggapi celotehan pelayan itu.

Dia tidak peduli, bahkan ia akan sangat bersyukur jika acara pertemuan ini tidak jadi.

"Apakah chenle sudah siap?" Seseorang masuk ke kamar chenle, itu ibunya.

'Mama.. ' gumam chenle dalam hati.

"Belum nyonya, tuan muda terus menangis, jadi make up nya luntur terus" Adu pelayan itu.

"Heh anak cengeng, jangan menangis bocah sialan!" Chenle seketika tertohok, ibunya kasar sekali, sudah kasar memaksa lagi.

Lagian chenle ini bukan bocah!

"Mama memaksaku, aku tidak suka" Ujar chenle dengan tekanan.

"Kau anakku, kau harus menurut apa kataku, jangan jadi anak durhaka!" Ibunya itu menarik rambut chenle kasar.

"S-sakit.. " Ringis chenle.

"Menurut lah, atau kau tidak akan ku anggap anakku lagi" Mama nya itu langsung melepas kasar jambakannya lalu pergi.

"Tuan muda, jangan terus menangis, atau kau akan diperlakukan seperti itu lagi oleh ibumu" Ujar pelayan itu, membenarkan tataan rambut chenle yang sedikit berantakan karena ulah ibunya itu.

Setelah sedikit tataan, chenle pun sudah siap pergi untuk menemui calon suaminya nanti.

√√√

Sesampainya chenle di perusahaan ayahnya, ia langsung dibawa ke ruangan ayahnya untuk diperkenalkan oleh anak dari rekan kerja ayahnya.

Para ayah masing masing duduk di sebelah anaknya.

"Selamat siang tuan wong, ini anak saya chenle, dia sudah lama tinggal di korea, dia termasuk anak yang pintar, di sekolahnya dulu sering menjadi ranking 1 , beberapa olinpiade tingkat pun sudah di taklukan oleh anak saya, chenle ayo salaman dulu dengan tuan wong dan anaknya" Chenle memandang sinis tuan wong dan anaknya, anak tuan wong ini sangat genit, membuat chenle ingin segera menembak otaknya dengan sebuah senapan. Bersalaman saja harus 1 menit gitu?

Sudah genit, menyebabkan, mukanya juga tengil.

Masih mending jisung -pikir chenle

"Siang juga tuan zhong, ini anak saya wong hendery,dia bekerja di perusahaannya sendiri, saat saya tawarkan untuk bekerja di perusahaan saya dengan jabatan tinggi, anak saya tidak mau, dia lebih memilih merintis karier nya dari awal, dia juga benar benar gigih dalam melakukan suatu proyek, anda tidak akan kecewa dengan anak saya"

"Perkenalkan saya wong hendery" Hendery menundukan badannya, memberi hormat kepada kedua nya.

"Jadi kapan pernikahan nya akan dilaksanakan?" Tuan wong bertanya

"Bagaimana kalau minggu depan? Hendery apakah kau setuju?" Ayah chenle bertanya pada hendery

"Saya setuju setuju saja dengan keputusan mu tuan zhong"

not chen but chenji  {Chenji/Jichen}Where stories live. Discover now