1

414 20 0
                                    

   Ketika hati telah lama pergi, dan jiwa selalu meniti cinta yang tak abadi, percayalah, ada bagian diri kita yang tersakiti, menggema meneriaki bahkan mencercah lamatnya hati, jika di katakan bosan, itu adalah pilihan, karena hati tahu, mana yang harus ia miliki, tak perduli dengan jutaan rintangan yang mendatangi.

   Febbyka putri, cewek cantik berdarah asli Sunda itu berdiam diri di depan kaca, menatap dirinya sendiri dengan perasaan tak tertentu, rambut coklat bergelombang dengan perpaduan dress berwarna krem yang ia kenakan sangatlah cocok di tubuh sempurnanya, mata coklat jernih bak madu itu berkeliling menatap wajahnya sendiri.

  Jika semua orang mengatakan dirinya bak seorang putri, memiliki aura seperti ratu, dan memiliki wajah seperti dewi fortune, kenapa cowok yang sangat ia cinta malah berpaling dan memilih cewek lain, jika teringat tentang kejadian itu, febby sangat membenci waktu itu, waktu di mana ia seperti orang bodoh yang percaya dengan omongan kosong cowok itu.

   Mata jernih febby terpejam dengan tarikan nafas keras, menghapus segala fikiran waktu itu, sekarang bukan itu yang harus febby fikirkan, melainkan masa depannya yang ada di depan mata, dengan langkah seribu keyakinan febby keluar dari kamarnya, tersenyum ceria di tengah tangga menatap ke arah ruang makan.

  Febby duduk di samping cowok Belasteran Indonesia-singapura yang berstatus sebagai tunangannya itu, James agustina, anak kerja dari salah satu rekan kerja ayahnya, jangan fikir bahwa pertunangan ini karena mereka saling mencintai, mungkin kalau kalian tanya James ia akan menjawab iya, tapi febby, ia sama sekali tak mencintai James, ia melakukan pertunangan ini demi kebahagiaan ayahnya yang gila harta itu.

"Cantik" Bisik James di telinga febby.

    Febby tersenyum sebagai respon nya kepada James, matanya menatap salah satu tangannya yang di genggam James, makan ini ayahnya sengaja mengundang James untuk makan malam di rumahnya, dengan beralasan kalau James di Indonesia pasti febby mau berkuliah.

   Yang benar saja, febby tahu itu hanya sebuah alasan, dan niat ayahnya yang sebenarnya adalah ingin membahas keuntungan perusahaannya jika bekerja sama dengan perusahaan ayahnya James, jujur jika membahas tentang kuliah, febby masih malas, febby merasa nyaman dengan dunianya sekarang.

"Sayang, James katanya mau pindah kuliah di Indonesia lho, katanya biar dia bisa jagain kamu, kan kamu mau kuliah besok lusa"

   Febby diam dengan minuman yang masih menggantung di depan mulut, matanya melirik James yang juga menatap dirinya dengan senyuman manis miliknya.

"Kok tiba-tiba gitu? " Tanya febby berusaha tenang

"Kalo gak gitu kamu malas kuliah, kalo tahun ini kamu gak kuliah kamu nanti jadi nunggak dua tahun, Bisa-bisa kalo gitu terus kamu gak jadi kuliah" Terang bundanya.

"Oh ya James, ayahmu katanya mau pulang ke Singapura minggu depan" Ucap aza, ayah febby dengan suara berat khas nya.

"Mau ikut rebutan tender katanya''

" Sepertinya gampang bagi ayahmu untuk memenangkan tender itu, ayah tau ayahmu yang selalu memenangkan setiap perebutan tender "

   Benarkan yang febby duga, ayahnya pasti menginginkan celah agar bisa mengetahui lebih detail tentang semua rahasia perusahaan ayahnya James, febby dan mamahnya hanya diam mendengarkan percakapan seputar rentang perusahaan.

Always be mineWhere stories live. Discover now