26.

5K 909 17
                                    

            "Bukankah tidak ada pilihan lain?"

"Apa maksudmu? Tentu saja masih ada banyak jalan keluar untuk semua ini!" teriakku.

Dia tersenyum sarkas. Meski begitu, raut keputusasaan terlihat jelas. "Lalu? Bagaimana selanjutnya? Apa kau sebegitu yakin aku akan lebih baik-baik saja jika ikut denganmu?"

"Ah itu—"

"Lihat? Kau bahkan tidak bisa menjawabnya,"

"Aku belum selesei bicara!"

"Tidak perlu." Draco pergi meninggalkanku tanpa sekalipun menoleh ke belakang.

"Draco. Dengarkan aku dulu—"

Aku berusaha meraih tangannya, tapi dia menepisku. Tidak pernah seperti ini sebelumnya. Memang semua ini terjadi dan bertentangan dengan keinginan masing-maisng dari kami—

HAH!

"[Name]? Kau sudah sadar! Air, ini air," Hermione memberi segelas air padaku.

Hahaha... rupanya hanya mimpi. Hampir saja aku menangis sungguhan jika itu kenyataan. Apa yang terjadi ya? Oh... aku pingsan setelah melalui—apa ya? Ah, Departemen Misteri. Ada mantra yang mengenaiku. Lalu aku tak ingat apa-apa.

"Berapa lama aku terbaring di sini?" tanyaku dengan suara serak.

"Kemarin malam kita kembali ke Hogwarts. Jadi, sudah sekitar sehari lebih kau tak sadarkan diri," Hermione mengambil kembali gelas berisi air putih yang aku sodorkan. Di belakangnya ada Ron, Luna, dan Ginny. Mereka semua menungguku di sini, aku jadi terharu. Aku menolah ke ranjang sampingku. Tapi tidak menemukan adanya Harry atau Neville.

"Kalau kau mencari Harry, dia sedang bersama Professor Dumbledore. Kalau Neville—dia ada di asrama." ujar Ginny menjelaskan.

Meringis, "Uh, ya terima kasih. Tapi sungguh, aku tak ingat apapun. Bisakah kalian menceritakan kembali apa yang terjadi?"

"Panjang sekali," keluh Ron. "Tapi semuanya selesei dengan baik,"

Hermione menengahi, "Kau pingsan lama sekali karena terkena langsung dengan sihirnya. Kami pun juga terkena pantulannya sih, cuma tidak sadarkan diri sebentar. Ketika aku membuka mata, aku melihat Dumbledore dan Voldemort bertarung. Kementerian sudah membereskan semua kekacauan. Aku tidak begitu sadar penuh, tapi kira-kira begitulah peristiwa yang terjadi,"

"Terlalu banyak nargle,"

Aku merentangkan kedua tanganku ke atas, akhirnya bisa tenang. "Hah, syukurlah kalau semuanya lancar. Aku takut sekali kalau Harry kenapa-kenapa waktu Bellatrix habis membunuh Sirius. Kukira dia akan melayangkan kutukan terlarang pada Bellatrix, makanya aku berusaha mengejar. Para Death Eaters pasti sudah dibereskan kementerian kan—"

Death Eaters.

Aku yang tadinya mengoceh penuh kelegaan menoleh pada teman-temanku yang kini menatapku dengan tatapan ragu dan bimbang. Kusadari sesuatu yang terlupakan—disadari juga oleh mereka. "Death Eaters benar-benar ditangkap kan?"

"Ya benar," Ginny menjawab pertanyaanku.

"Kalau begitu—" ragu-ragu aku ingin mengatakannya, "Bagaimana kabar keluarga Malfoy?"

Hermione mencari sesuatu dalam tasnya. Sebuah surat kabar—Daily Prophet diserahkannya kepadaku.

DIA YANG NAMANYA TIDAK BOLEH DISEBUT KEMBALI

Dalam sebuah pernyataan singkat pada hari Jumat malam, Menteri Sihir Cornelius Fudge membenarkan bahwa Dia Yang Namanya Tidak Boleh Disebut telah kembali ke negara ini, "Dengan rasa penyesalan besar saya harus menegaskan bahwa penyihir yang menyebut dirinya Lord—well, kalian tahu siapa yang kumaksud—masih hidup dan telah berada di antara kita lagi," kata Fudge. "Dengan rasa penyesalan yang hampir sama besarnya kami melaporkan bahwa pemberontakan massal para Dementor Azkaban, yang telah memperlihatkan penolakan merekauntuk terus bekerja bagi Kementerian. Kami percaya para Dementor sekarang menerima perintah dari Lord—Itu. Kami mendesak masyarakat sihir tetap waspada. Kementerian sekarang menerbitkan penuntun-penuntun pertahanan rumah dan pribadi tingkat dasar yang akan dikirimkan secara cuma-cuma kepada semua rumah penyihir dalam bulan mendatang."

Albus Dumbledore, yang baru-baru ini dikembalikan ke kedudukan Kepala Sekolah Sihir Hogwarts, anggota Konfederasi Penyihir Internasional dan Ketua Penyihir Wizengamot, sampai saat ini belum bisa diminati komentar, Beliau telah bersikeras selama setahun belakangan ini bahwa Anda-Tahu-Siapa belum mati, seperti yang diharapkan dan diyakini secara luas, melainkan sedang merekrut pengikut sekali lagi untuk percobaan baru merebut kekuasaan. Sementara itu, "Anak Laki-Laki yang Bertahan Hidup"—

"Lihat, Harry sekarang mendapat banyak pujian sebagai penyelamat. Memang begitu seharusnya!" Ron bersungut-sungut.

Aku terkikik, "Kau tak ingat pernah memusuhinya?"

"Yah... itu kan masa lalu,"

"Ayahku menjualnya," Luna menunjukkan majalah, "The Quibbler, Dia juga dapat harga yang sangat bagus, jadi kami akan pergi pada ekspedisi ke Sweden musim panas ini untuk melihat apakah kami bisa menangkap seekor Snorckack Tanduk-Kisut,"

Wow, sebuah kemajuan. Selama ini The Quibbler hanya dianggap sebagai majalah lelucon. "Baguslah. Itu sepertinya menyenangkan,"

"Buka halaman selanjutnya [Name]," perintah Hermione.

Aku membalik koran pada halaman berikutnya. Bagian atas ada foto sekumulan Death Eaters yang terlihat mengacungkan tongkat ke segala arah. Tidak terlihat wajah siapa-siapa. Mungkin Kementerian masih menyiapkan diri untuk mengumumkan kalau mereka kecolongan Death Eaters dalam susunan pemerintahan.

Isi berita itu mengatakan bahwa Kementerian akan segera menindaklanjuti pelaksanaan hukuman bagi para Death Eaters, menyuruh mereka mengganti ganti rugi, dan perkiraan hukuman apa yang akan diberikan. Mengingat anggota Death Eaters kebanyakan adalah orang yang punya banyak uang, kurasa ganti rugi bukan masalah besar. Tapi jika orang seperti Lucius bisa bekerja di Kementerian dengan mudah, kemungkinan anggota Death Eaters yang dari Kementerian juga banyak. Jika benar begitu, maka keruntuhan Kementerian bisa saja terjadi.

"Kata Dad, sanksi yang diberikan, kemungkinan juga akan berdampak ke keluarga. Kementerian berpikir keluarga tak cukup baik dalam mengawasi," Ron menunjuk pada paragraf menyebutkan sanksi. "Yeah, kau tau sendiri kan, ini bukan kesalahan sepele saja. Ini lebih gawat daripada kau mencuri uang di Gringotts,"

"Aku mengerti,"

Hermione mengangguk setuju, "Anak-anak para Death Eaters yang kita ketahui satu sekolah dengan kita, masih bersekolah seperti biasa. Kementerian sekarang hanya menangkap anggota keluarga yang terlibat saja,"

Cara Hermione mengatakannya seolah berkata 'Malfoy baik-baik saja'. Anak itu akan selalu memasang wajah lebih dari baik-baik saja jika bertemu semua orang. Harga dirinya tinggi, dia tidak akan sudi menampakkan wajah kesedihan meski sesuatu sedang menimpa keluarganya untuk sekarang. Sesuai harga dirinya pula, aku tidak pernah tahu seperti apa isi hatinya. Tidak mugkin dia sama sekali tidak bersedih atau merasa frustrasi.

"Jadi [Name], kau tidak perlu memasang wajah khawatir seperti itu," Ginny merebut Daily Prophet dari genggamanku, menggulungnya asal, "Kau bisa menemuinya setelah ini, sebelum pesta,"

Aku melotot, "HAH? PESTA? KAPAN?"

"Tepat nanti malam. Dan aku masih sibuk mencari beberapa barangku yang hilang," keluh Luna.

"Aku tidak berpikir kau akan melupakannya." Ginny berucap kebingungan.

Suara tawa Hermione mengisi ruangan, disusul tawa kami semua. "Cepat sekali tahun ini berlalu."

[.]

11 Juni 2021.

Iya cepet, yang lama kan daku apdetnya.

LARIIIII. 

NEAR ✔  [Draco Malfoy x Reader]Where stories live. Discover now