3.

15.4K 2.3K 799
                                    


Aku bukan artis, ya itu sudah jelas. Tapi apa-apaan teman-temanku di ruang rekreasi yang terus menatap tanpa berkedip?

Tenanglah diriku, ini bukan kali pertama menghadapi suasana seperti ini. Niatku yang ingin langsung naik dan tidur terurungkan. Padahal aku sudah sampai anak tangga.

Aku membalik badanku, "Ada apa sih kalian?" oke mereka sebenarnya tidak menatapku, tapi menatap Harry di belakang.

Dean Thomas melayangkan tatapannya pada Harry, "Liburanmu menyenangkan?"

"Lumayan,"

"Baik. Leih baik dari Seamus," Dean menelan ludah.

Dapat dilihat dengan jelas sekarang, semua orang sedang memegang Daily Prophet dengan wajah Harry terpampang jelas dan nyata di halaman sampul.

Seamus membanting koran miliknya "Aku hampir tidak dibolehkan kembali tahun ini,"

Harry mulai merasa tersinggung mengetahui arah pembicaraan, "Mengapa tidak?"

"Coba kau pikir, itu semua karena kau," Seamus bangkit berdiri dan mengacungkan telunjuknya. "Daily Prophet telah banyak berbicara soal kau dan Dumbledore,"

"Lalu Ibumu memercayai mereka?"

Seamus menyeringai, "Tak ada siapapun saat Cedric meninggal,"

"Baiklah. Lanjutkan saja membaca Daily Prophet seperti Ibumu itu!" kurasa ini bukanlah awal yang baik.

"Jangan bawa-bawa Ibuku!"

"Aku akan menjelek-jelekkan siapapun yang menganggapku pembohong. Ada masalah? Hah?"

Pintu asrama terbuka, Ron dan Hermione telah menyeleseikan tugas mereka. Aku menghembuskan napas lega, akhirnya.

Ron berjalan diantara Harry dan Seamus, "Ada apa ini?"

"Dia itu gila!" Seamus berang, "Apa kau percaya Kau-Tahu-Siapa sudah kembali? Aku jauh lebih memercayai Ibuku tentang dia yang pendusta!"

"Ya aku percaya. Apa ada masalah?" Ron bertanya menantang balik. "Ada lagi yang orangtuanya keberatan soal pernyataan Harry?"

Dean mengelak, "Ayah Ibuku muggle, Tuan. Dan aku tidak cukup bodoh untuk membocorkan hal buruk pada mereka,"

"Baguslah kalau begitu. Jangan buat keributan atau...
detensi bisa menimpa siapapun dari kalian."

Wow. Ron keren sekali malam ini.

***

Perdebatan ini kira-kira sudah berlangsung selama tiga menit.

"Jadi, kau pikir Cedric Diggory mati dengan sendirinya?!" Harry membentak Umbridge dengan berapi-api.

Aku merasa tahun kelimaku ini kurang berjalan dengan tenang—hanya firasat. Pagi ini, Umbridge mengisi kelas Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam. Ayolah, berdandan serba pink dan suara melengking itu, membuatku merasa menyesal kenapa harus diajar olehnya.

Dia memberi buku materi tebal pada setiap murid. Umbridge bilang, dia mengikuti perintah dari Kementerian. Gila saja, pelajaran Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam tanpa ajaran mantra perlindungan atau apapun. Kita tidak pernah tahu apa sihir hitam yang bisa menimpa siapa saja—jelas. Kalau membaca buku begini, apa bedanya dengan muggle

Tentu saja semua murid tak ada yang berani menyanggah ucapan Umbridge kecuali Harry. Dia sudah membuat Umbridge marah dan suara lengkingannya berkali-kali lipat membuat orang jijik.

Harry bilang kira-kira begini, "Kalau misalkan ada bahaya menimpa kita, bagimana nanti?"

Umbridge balik bertanya dengan wajah memerahnya, "memangnya siapa yang akan melukaimu?"

NEAR ✔  [Draco Malfoy x Reader]Where stories live. Discover now