EPILOG

2.7K 145 17
                                    

Are you ready for this?

Tumbenan kan aku nyapa di depan. Semoga suka ya guys.

Cekidot
.
.
.
.

Bibirnya tersenyum menatap sosok wanita yang mencepol rambut panjangnya dengan asal-asalan, mengenakan celemek dan mengaduk panci yang berhasil menguarkan aroma lezat. Bayanganya jatuh pada sebuah eksperimen masakan satu minggu yang lalu. Ia harus menelan susu beruang berkaleng-kaleng dan hampir terdaftar sebagai pasien di IGD karena mencicipinya.

Tawa tanpa suaranya mencuat mengingat momen itu. Bukanya meminta maaf, Dia sebagai 'pencicip' yang seharusnya menilai justru mendapat omelan karena keracunan masakanya.

"Ngapain senyum-senyum sendiri? Kok nggak kedengeran suara bel?" tanya Nela sambil celingukan.

Ken menoleh masih dengan senyuman merekah di wajahnya yang kusut sepulang kerja. "Ngapain pencet bel, kan dirumah sendiri." Ken meletakan tas kerja dan jas di kursi dengan asal. "You okay? Udah nggak mual lagi?"

Nela mengelus perutnya yang belum membuncit. "Dua hari ini baby jadi anak baik." Dia terkekeh senang.

"Syukur deh, Ayahnya hampir stres karena ninggalin Mama dan baby dirumah." Mereka terkekeh bersama.

How's life going so fast.

Nela hamil 3 bulan dan hidup bahagia menunggu kehadiran calon bayinya. Kenan tersenyum mendengar keluhanya menghadapi morning sickness dan kuwalahan menghadapi ngidamnya terhadap makanan yang semakin menggila.

Ken sesekali menoyor pelan kepala Nela saat bumil satu ini berkata ngawur tentang keadaanya.

"Ehm.. Ge, tangan suami lo bisa nggak sih jangan kecentilan nyentuh-nyentuh istri Gue." Keluh Jeno yang baru datang.

Gea kembali menoleh dan terkekeh. Sebelum kembali mengaduk isi pancinya. Tidak berhasil mendapatkan dukungan dari Gea, Ia berjalan dengan wajah cemberut mendekati Nela yang memegang gelas berisi air untuknya.

"Masih aja cemburuan." omel Nela gemas.

"Kaya anak kecil aja lo." ledek Ken menggebuk bahu Jeno pelan.

Jeno menatap Gea. "Lo nggak cemburu Ge?"

Gea mengendik bahu pelan. "Buat apa sih pake cemburu-cemburuan? Ken udah cinta mati sama gue. Lo tau sendiri 'kan gimana hidup Ken tanpa gue?"

Ken tertawa mendengar komentar Gea. Ia mendekati Gea, mencium pelipis dan bibirnya. "Apa kabar?"

"Everything good. Dan Aku jaga Ibu hamil satu itu dengan baik loh Jen." Gea menatap Ken dengan senyuman bangga.

Dua hari ini Nela memilih menginap di rumah mereka karena Jeno dan Ken harus ke luar kota mengurus pekerjaan mereka. 'Ini baby yang minta'. Begitu katanya, dan Gea tanpa berfikir dua kali langsung mengiyakan. Ia juga akan kebosanan kalau tidak ada yang menemaninya dirumah Ken yang cukup besar ini sendirian. Dia tidak mungkin menginap dirumah Oji sementara ada istri dan anaknya sekarang. Sementara Ayah sedang mengunjungi pameran di Bali.

©©©

"Nela cerita selama tinggal disini Dia sama sekali nggak merasakan mual. Bahkan nafsu makanya makin tinggi Ken. Kita pernah keluar jam 10 malam karena Dia ngidam mau makan bakso."

"Pak Gun anter kalian 'kan?"

"Oh tentu. Kamu tau sendiri Pak Gun susah di bohongin." Gea terkekeh lucu.

Hi, You! Again? (TAMAT) Donde viven las historias. Descúbrelo ahora