Pencarian (1)

2.3K 503 187
                                    

"Tidak bisa, enak aja! Main datang tiba-tiba mau membawa Sunoo bersamamu," yang berteriak pertama kali adalah Jay, "Sunoo itu adikku, ya. Dia secara resmi merupakan anggota Keluarga San, aku bisa menempelkan surat adopsinya tepat di mukamu kalau kamu mau! Hei, dengar tidak?"

Jay makin kesal ketika Yeonjun seolah tidak mendengarnya sama sekali. Pangeran iblis yang sangat tidak punya wibawa itu hanya menyilangkan kaki sambil memainkan kuku-kukunya acuh.

"Ini bukan sesuatu sederhana seperti hak asuh atau apalah itu. Keadannya jauh lebih rumit dari yang kamu kira, anak muda."

Satu-satunya yang menunjukkan reaksi tak terduga adalah Jake. Mereka sampai heran sendiri. Jake bisa lepas kendali kalau terjadi sesuatu pada Sunoo, tapi saat mendengar Sunoo akan dibawa ayahnya ke dunia bawah, Jake malah tidak bereaksi apa-apa.

Yeonjun bilang, "Kau pasti memahami masalah ini lebih dari siapapun."

Jujur saja, sejak Yeonjun mengungkapkan dirinya sebagai iblis, yang pertama kali terbesit di benak Jake adalah Sunoo. Jake mengetahui beberapa hal tentang 'tatanan dunia' karena Beomgyu sering menceritakannya dan Jake sangat mengerti bahwa keberadaan Sunoo bisa jadi berbahaya bagi dirinya sendiri.

Apa akhirnya dia harus berpisah dengan Sunoo di sini?

"Tidak boleh!" Jay berteriak sekali lagi.

Singggg

Ujung pedang hitam Yeonjun kini berada tepat di depan tenggorokan Jay. Membuatnya diam seketika.

"Mau ku jadikan kerak neraka?"

"Yeonjun," tegur Sunoo.

Yeonjun langsung menjatuhkan pedangnya, membuat retakan di lantai rumah Jungwon, dan kembali duduk di samping Sunoo, "Sudah ku bilang, panggil aku papa."

"Ini bukan sesuatu yang bisa diputuskan dengan cepat, jadi tolong jangan mendesak kami lebih dari ini," kata Sunoo.

Yeonjun hanya menghela napas, "Bukan hanya wajahmu saja yang mirip Isabella, cara berpikirmu juga. Aku tidak tahu harus senang apa tidak saat anakku sama sekali tak mirip denganku namun sangat mirip dengan ibunya."

"Sudah makin tua pun sifatmu tidak berubah, ya, Yeonjun," celetuk Jungwon.

"Maaf, tapi apa kamu mengenalku?" tanya Yeonjun balik.

"Hei, apa kau melupakanku?"

Yeonjun tampak berusaha mengingat, lalu telunjuknya menunjuk pada Jungwon, "Oh! Kau!"

Semua orang yang ada di ruangan itu menatap ke arah Jungwon dan Yeonjun bergantian. Menunggu dengan cemas kira-kira apa yang akan Yeonjun katakan. Bila mereka saling mengenal sebelumnya, berarti akan ada titik cerah dari rasa penasaran tentang identitas Jungwon yang sebenarnya.

"Siapa, ya?"

Tanpa sadar, api Jay membara, "Dasar pak tua!"

.

.

Angin kencang berhembus di penjuru Kota Shin. Heeseung berdiri tegap di atas benteng bersama prajurit klannya yang siaga di garis depan. Meski masih jauh, Heeseung bisa mencium aromanya. Aroma busuk dari makhluk penghuni dunia bawah.

Mengapa tiba-tiba saja kotanya jadi sasaran? Padahal Heeseung tidak melihat apapun sebelumnya. Kenapa mendadak sekali?

Mana kebetulan sekali adik-adiknya sedang bepergian ke ibukota. Membuat Heeseung berharap cemas pada nasib klannya. Apa mereka juga akan dihancurkan seperti pemukiman Klan Hunter?

Tidak, Heeseung menggeleng. Jangan berpikiran yang tidak-tidak.

"Aku sudah mengungsikan seluruh warga ke Kuil Utama," Euijoo melompat ke samping Heeseung, "Niki juga sudah berjaga di depannya. Ku harap aku akan cukup membantu meski tanpa pusaka."

CLANS: The Revenge| ENHYPENWhere stories live. Discover now