Pencarian (4)

1.5K 432 143
                                    

"Apa maksudmu? Salahmu?" Jake mendesak.

Sementara Kei memijit pelipisnya sambil menarik napas panjang, "Jadi begini –ah aku sampai bingung harus mulai darimana."

Raja Stalzr ke-12 atau ayah Kei setelah meninggalkan Maria dalam keadaan hamil, menikah dengan seorang putri dari bangsawan tinggi dan diangkat menjadi raja hanya setahun kemudian. Dari pernikahan itu lahirlah sang putra mahkota. Namun, wabah merenggut nyawa istrinya saat putra mahkota masih kecil.

Oleh karenanya, raja menikah lagi dengan wanita lain dan lahirlah pangeran kedua, yaitu Taki. Selama itu, raja mendapatkan beberapa orang selir lagi dan dari selir-selir itu dia memiliki keturunan. Anak-anak yang dilahirkan selir tidak dapat dipanggil pangeran atau putri. Mereka selamanya hanya akan menjadi sekedar 'keturunan raja' tanpa gelar.

"Aku mendapatkan daftar anggota keluarga kerajaan beserta para selir dan keturunannya dari pihak kedua," Kei menjelaskan, "Tentara Revolusi bekerja berdasarkan daftar yang sudah ku peroleh."

"Lalu, apa masalahnya?"

Kei menunjuk salah satu nama yang tertera pada gulungan tersebut, "Guesta, nama kecilnya adalah David. Dia putra selir yang pernah tak sengaja ku temui saat aku menyusup ke istana waktu kecil."

Kecuali Yeonjun yang sampai detik ini belum mendapatkan cerita lengkapnya, mereka semua menegang di tempat. Mereka mengira kalau Kei adalah satu-satunya keturunan raja yang tersisa, tapi kenyataannya tidak begitu.

"Ibunya, selir Oan, sakit keras dan segera setelah ia meninggal, David diusir dari istana. Aku hanya bertemu dengannya sekali, kabar kematian selir Oan juga hanya ramai sebentar saja jadi aku pun lupa. David diadopsi oleh bangsawan lain sehingga keberadannya sebagai keturunan raja juga tidak diketahui."

Yeonjun mengulum bibirnya tak paham, "Memang si David ini apa bagusnya sampai kalian serius begitu? Apa dia orang yang berbahaya?"

"Berbahaya kalau dia punya niat yang sama dengan yang ku pikirkan sekarang," jawab Kei cepat.

"Apa itu?"

"Membangkitkan istana."

"Tunggu," Jay berdiri, "itu bisa dilakukan?"

Istana diwariskan pada setiap raja setelah raja sebelumnya meninggal melalui ritual di kuil. Ritual tersebut dilakukan oleh pendeta kerajaan. Dengan adanya ritual tersebut, raja yang terpilih sudah dipastikan adalah raja yang pantas dan diterima oleh seluruh negeri.

Tapi, tidak banyak yang tahu bahwa istana juga bisa didapatkan dengan cara membunuh sang raja yang bertahta.

"Hanya saja, itu harus dilakukan oleh seseorang yang punya darah raja juga. Secara teknis, raja dibunuh oleh Jake maka dari itu rantai kepemilikan istana sudah putus ketika pemberontakan,"

Muka Jay berkerut, berpikir keras. Jari tangannya bergerak-gerak seolah sedang menghitung. Setelah beberapa waktu, dia berseru, "Tunggu dulu, bukannya Taki sudah mati? Pemilik terakhirnya kan dia, lalu kita juga sudah menghancurkan intinya."

"Aku tidak mengatakan ini karena aku takut kalian akan membantaiku bila tahu," Kei menjeda kalimatnya, "Sebenarnya, setelah pemberontakan, kami sama sekali tidak bisa menemukan jasad Taki. Padahal jasadnya punya kadar kutukan yang paling pekat dari bagian yang lain. Kalau dia mengambil jasad Taki, lalu Sunoo..."

Bahu Jay melorot, "Sebenarnya apa maksud semua omong kosong ini?"

.

.

Dengan senang hati, Kei menerima mereka untuk tinggal di rumahnya. Yeonjun sesuai janji, menyerahkan segunung emas sebagai kompensasi atas tindakannya yang semena-mena menghancurkan pemukiman Klan Hunter. Emas itu sangat cukup sebagai ganti rugi sekaligus menutupi kurangnya anggaran pemerintah di sana-sini.

CLANS: The Revenge| ENHYPENWhere stories live. Discover now