17🍃

21 7 0
                                    

Satu hal yang ditakutkan kini mulai terjadi, mungkin lebih benarnya sudah terjadi.

Joochan masih enggan beranjak pergi dari teras rumahnya. Dia menoleh kanan kiri dan memanggil Youngbi seakan-akan mereka sedang bermain petak umpet.

"Y-youngbi? Ayo keluar bi," Joochan masih mencoba tersenyum tipis meskipun bibirnya kini bergetar.

Apa Youngbi udah pergi?

Hanya itulah kalimat yang ada di pikirannya sekarang. Joochan terduduk kembali di tanah. Air mata yang sedari tadi dia tahan akhirnya tidak bisa terbendung lagi.

Dia tidak peduli kalau saja ada orang yang melihatnya. Joochan hanya ingin bisa melihat dan berbicara dengan Youngbi lagi.

Joochan menyeka air matanya dan berlari dari rumahnya.

🎈

Beberapa bulan kemudian.

"Main yok gaes," ajak Jaehyun.

"Males," jawab Donghyun.

"Gue juga males," jawab Jibeom.

Ketiganya kompak menatap Joochan yang dari tadi hanya diam.

"Gue kerja," ucap Joochan pada akhirnya.

"Ish ga seru banget kalian ah, masa abis ujian ga nongki kita." Rengek Jaehyun.

Setelah kejadian memudarnya jiwa(?) Youngbi, kini Joochan lebih banyak diam. Meskipun sedang bersama trio wekwek pun dia tetap diam, seperti tidak ada hal yang menarik perhatiannya.

Joochan bingung. Youngbi yang menemani hari-harinya kini menghilang, meskipun tubuh Youngbi saat ini masih dibilang sedang mengalami koma. Tapi Joochan merasa sedikit lega karena Youngbi tidak benar-benar meninggalkannya selamanya.

"Kira-kira kita naik kelas ga ya?" Tanya Jibeom random.

"Pastilah," jawab Donghyun.

"Pede banget lu nyet?" Cibir Jaehyun.

"Ya gimana ya, guru-guru juga bakal capek kali kalo ada yang ga naik kelas. Mereka juga yang rugi soalnya otomatis jam ngajarnya nambah." Jelas Donghyun.

"Iya juga ya, eh tapi kakak kelas ada yang ga naik kelas tuh." Jibeom menyomot ciki yang dia simpan di loker dari pagi.

"Mungkin itu orang bodohnya dah kelewatan kali," timpal Jaehyun.

Donghyun menggelengkan kepalanya sembari menghela nafasnya, "ya, kayak lo berdua nih, bodohnya kelewatan banget."

"Bong, nantang dia." Jibeom menoleh pada Jaehyun dengan tatapan memprovokasi.

"Iya tuh beom, kuy sikat." Jawab Jaehyun.

Ketiganya kompak mendongak ketika Joochan tiba-tiba berdiri dari tempat duduknya.

"Gue duluan ya," ucapnya sebelum akhirnya pergi meninggalkan trio wekwek yang kini saling bertatapan.

"Kalian ngerasa Joochan akhir-akhir ini aneh ga sih?" Tanya Jaehyun.

"Iya ya, kenapa ya dia?" Timpal Jibeom.

"Ck, kenapa sih kalo sama lu berdua tuh ujung-ujungnya gosip-_-" ucap Donghyun.

The Wind That Passed - with 홍주찬 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang