O2 : a call

58 20 23
                                    






Cahaya sang surya perlahan redup. Digantikan oleh sinar jingga yang mulai masuk ke sebuah ruangan melalui celah jendela.

"Ughh, akhirnya selesai juga" gadis Hwang merenggangkan tubuhnya. Berjam-jam duduk untuk mengerjakan tugas ternyata pegal juga.

Netra legam gadis itu melirik ke arah jam yang berada di dinding
"Udah sore, mandi aja kali ya"

Ting

Baru ingin menyambar handuk, suara notifikasi terdengar, tanda sebuah pesan masuk. Alhasil Hyora memilih membuka kembali ponselnya.

unknown

| Hai

Kak Seungmin? |

| Kok tau?

Tadi kan kakak minta nomor aku|

| Iya juga ya...

| Btw, malem ini kamu sibuk?

Ngga, kenapa? |

| Jalan-jalan yuk?

Hyora tampak menimang-nimang jawaban yang tepat. Apa Hyora terima saja ya? Seharian berkutat dengan buku membuatnya bosan, mungkin sedikit menikmati angin luar tak apa.

Kuyy |

| Oke, satu jam lagi kakak jemput.

| See you.

•••

"Gimana? Seru?" tanya Seungmin, begitu ia dan Hyora keluar dari ruangan gelap yang luas dengan banyak kursi dan sebuah layar raksasa di bagian depan. Ya, bioskop.

"Seru! Tapi agak serem"

"Bukan agak, tapi emang serem"  ringis Seungmin dalam hati.

Tapi hanya seutas senyum yang pemuda itu tunjukkan.

Sebenarnya ia tak suka film horror. Tapi tak apa, asalkan Hyora senang, ia juga akan ikut senang. Dasar bucin.

"Habis ini kita kemana?" tanya Hyora saat menyadari mereka saat ini berjalan tak tentu arah.

"Kamu mau nya kemana?"  pemuda Kim balik bertanya.

"Mau eskrim, boleh?"  pinta Hyora, dengan mata berkedip lucu. Astaga, tolong tahan Seungmin agar tidak mencubit pipi gadis didepannya ini.

"Of course, tapi nanti. Sekarang kita makan dulu, oke?" 

"Call." karena terlalu bersemangat, tangan Hyora dengan refleks menggandeng lengan Seungmin. Membuat semburat merah perlahan menghiasi pipi pemuda itu.

•••

Dari Seungmin dan Hyora yang sedang bersenang-senang, mari kita beralih ke Felix.

Pemuda itu sedari tadi uring-uringan karena tidak bisa menghubungi si gadis Hwang.

"Ck, udah jam 9 malem. Apa gue samperin ke apartemennya aja ya?" monolog si pemuda Lee, merasa khawatir.

Felix meraih jaketnya, ia memutuskan untuk pergi mengecek keadaan Hyora.

Namun tanpa diduga ponsel yang ia genggam berbunyi, dengan nama 'Hyora' terpampang di ponsel itu. Tanpa pikir panjang Felix segera mengangkat panggilan tersebut.

Friend? || Lee Felix (✓)Where stories live. Discover now