O8 : more than friend

40 15 5
                                    





"Hyora"

"..."

"Hyora~"  rengek Felix, membuat Hyora dengan malas menoleh kearah pemuda itu.

"Lo masih marah ya, soal yang semalem?"

"Menurut lo aja sih"  dingin Hyora

"Maaf, gue kelepasan"

"Gampang banget lo ngomong gitu setelah lo ambil first kiss gue, hiks"

Felix tersentak, saat Hyora tiba-tiba menangis. Duh, ia jadi bingung harus bagaimana.

"Terus gue harus gimana?" ujar Felix frustasi, ia harus bagaimana agar mendapat maaf dari Hyora

"Tanggung jawab"

"Emang lo hamil?"

"Ngga gitu bangsat!"

Hyora menempeleng kepala Felix, saking kesalnya.

"Ya terus? Gue harus apa?"

Hyora terdiam. Iya juga ya, Felix juga tidak bisa melakukan apapun. Semua telah terjadi.

Sejenak Hyora merasa konyol. Bukankah lucu jika first kiss nya diambil oleh sahabatnya sendiri?

"Please, maafin gue ya?"  mohon Felix dengan memasang puppy eyes andalannya.

Oh ayolah, Hyora lemah jika sudah seperti ini.

"Hm"

"Serius? Lo udah maafin gue?"

"Iyaa"

Hyora dan Felix tidak akan bermusuhan dalam waktu yang lama.

Entahlah, mungkin mereka sudah ditakdirkan seperti itu.

•••

"Shit!"  umpat Hyora, membuat Felix menatap gadis itu heran.

"Kenapa?"

"Kelas gue di cancel, dosennya berhalangan hadir"  jawab Hyora lesu. Masalahnya sekarang mereka sedang dijalan menuju ke kampus.

"Terus gimana?"

"Puter balik, pulangin gue ke apartment"  titah Hyora

Jujur saja, gadis itu sedikit bersyukur kelasnya dibatalkan.

Felix berada di kampus dari pagi sampai siang, lalu sore nya ia masih ingin mengantar Hyora.

Felix butuh istirahat, ia pasti lelah.

"Ngga mau"

"Lo ngga capek emang?" tanya Hyora yang dengan cepat dibalas gelengan oleh pemuda itu.

"Terus ini kita mau kemana?"

"Jalan-jalan"  jawab si pemuda Lee

"Lo gabut banget ya?"

Felix tertawa kecil. Ia hanya ingin menghabiskan waktunya bersama Hyora, itulah alasan yang sebenarnya.

Sedangkan Hyora mendengus, Felix memang keras kepala. Selanjutnya ia hanya bisa pasrah saat pemuda itu membelokkan setirnya ke arah Yeouido Hangang Park.

•••

Setelah puas menikmati sore di taman tersebut, disinilah mereka sekarang  

Sungai Han

Tempat yang bisa dibilang pojok romantis di Seoul. Namun disisi lain juga tempat bagi sebagian orang untuk menumpahkan kesedihan.

Berjalan beriringan menikmati semilir angin malam dipinggir Sungai Han dengan satu cup coffee ditangan masing-masing. Perpaduan yang cukup menyenangkan.

"Lix"

"Hm?"

"Lo inget ngga... Kejadian 2 tahun lalu ditempat ini?"

Felix melayangkan ingatannya pada 2 tahun yang lalu, saat pertama kali ia bertemu Hyora disini. Saat itu ia sedang berjalan santai dipagi hari, lalu tak sengaja tertabrak oleh seorang gadis bertopi hitam yang tengah berlari dengan terburu-buru.

Mereka tak sempat berkenalan saat itu, tetapi beberapa hari setelahnya, mereka kembali dipertemukan karena berada di kampus yang sama. Meski sempat canggung saat bertemu lagi, tetapi pada akhirnya persahabatan mereka mengalir begitu saja, bahkan sampai sekarang.

"Udah dua tahun ya..."  lirih Felix, tak menyangka dua tahun ini terasa cepat terlewati saat bersama Hyora.

"Lo ada harapan ngga buat kita berdua?"  suatu pertanyaan terlontar dari bibir Hyora, setelah beberapa detik hanya diisi oleh keheningan.

"Lo sendiri?"

"Gue berharap, kita bakal selamanya kaya gini"  jawab Hyora dengan yakin.

Felix tersenyum lembut, saat lengan Hyora dengan tanpa permisi merangkul bahunya.

Namun sesungguhnya dalam hati ia sama sekali tidak mengamini perkataan Hyora.

'Maaf, Ra. Tapi gue ngga mau kita cuma sekedar sahabat. Gue mau lebih'

"Hyora! Felix!"

Tetapi sepertinya keadaan tidak membiarkan kedua insan ini lebih banyak menikmati waktu bersama.

Tidak jauh dari mereka, berdiri seorang gadis cantik, memanggil mereka dengan senyumnya yang merekah.

Hyora menyipitkan matanya, bukankah itu Nancy?

"Hai guys!"  sapanya riang setelah mendekat ke arah keduanya

"Nancy? Kok lo bisa disini?" tanya Hyora sedikit tidak menyangka

"Iseng aja, hehe"  jawab gadis itu, "kalian berdua?"  lanjutnya.

"Kita kebetulan aja ketemu disini"  ujar Hyora cepat, agar Nancy tidak berpikir yang macam-macam. Namun hal tersebut malah membuat Felix menatapnya bingung.

"Habis ini lo mau kemana, Cy?"

"Pulang, udah lumayan malem nih"

"Naik apa?"

"Taksi online kayaknya. Tadi gue kesini bareng Siyeon, tapi tuh anak udah pulang duluan"

"Gimana kalo dianter Felix aja? Rumah lo kan searah sama rumah dia" tawar Hyora secara sepihak, membuat Felix menatapnya tajam.

Kalau Felix ngga sayang, Hyora udah dia tabok sekarang.

"Emang gapapa?"

"Ya gapapa dong, iyakan Lix?"  ujar Hyora sembari menyenggol lengan Felix. Tetapi Felix hanya terdiam sembari menatap Hyora datar.

Tak lama, pemuda itu menarik lengan Hyora, membawa gadis itu menjauh dari Nancy.

"Kok gue disuruh nganterin Nancy sih? Ngga mau!"  kesal pemuda itu

"Ini udah malem, dan rumah Nancy lumayan jauh dari sini. Lo ngga takut dia kenapa-napa?"

"Ngga" jawab Felix jujur, membuat Hyora menghela napas

"Mau ya, please? Ini permintaan dari gue"  mohon Hyora

"Terus lo sendiri gimana? Lo kan pergi bareng gue"

"Itu gampang, apartment gue kan deket. Gue bisa naik taksi online atau semacamnya"

Felix dengan berat hati hanya mampu menurut, tak ada gunanya berdebat dengan seorang Hwang Hyora.

Satu hal yang masih mengganjal di pikiran Felix sampai saat ini, mengapa Hyora terkesan mendekatkannya dengan Nancy?





tbc.

Friend? || Lee Felix (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang